Komnas KIPI Sebut Kelumpuhan Gerak Guru Susan Tidak Berhubungan dengan Vaksinasi

Malang menimpa Susan Atela (31), seorang guru dari Sukabumi yang mengalami kelumpuhan alat gerak hingga kebutaan setelah menjalani vaksinasi Covid-19. Terkait hal itu, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), BPOM, Bio Farma, dan sejumlah pihak lainnya melakukan analisa. 

Komnas KIPI Sebut Kelumpuhan Gerak Guru Susan Tidak Berhubungan dengan Vaksinasi
dok/inilahkoran

Dengan demikian, kemungkinan kelumpuhan yang terjadi pada Susan karena dia sebelumnya sudah terinfeksi dulu oleh bakteri penyebab GBS.

"Jadi GBS ini tidak begitu disuntik (vaksin Covid-19) langsung lumpuh," ujar Kusnandi.

Sementara itu, dokter ahli syaraf Dewi Hawani mengatakan, penyakit ini bisa langsung terjadi karena virus atau tidak sama sekali. Namun biasanya bakteri atau virus menyerang orang dua hingga empat pekan sebelum gejalanya timbul.

Baca Juga : Kado Hardiknas Disdik Jabar Luncurkan Tiga Inovasi Sokong Merdeka Belajar

"Jadi ada infeksi yang tidak bergejala, dan tidak akan terdeteksi saat screening (pengecekan saat vaksinasi)," paparnya.

Sementara itu, anggota Komda KIPI Sukabumi Eni mengatakan selain organ mata yang perlahan pulih, kondisi lainnya yang sempat lumpuh juga perlahan membaik. Untuk tangan misalnya sudah bisa memegang barang meski belum maksimal.

"Di kaki juga sudah mulai membaik. Cuman untuk memulihkan semuanya memang butuh waktu dan ada dari fisioterapi di RS Pelabuhan Ratu," ujarnya.

Eni mengatakan, penyakit yang diderita Susan masih ada kemungkinan untuk sembuh. Namun, butuh waktu dalam penyembuhannya karena penyakit ini menyerang banyak titik di tubuh termasuk otot motorik.


Editor : Doni Ramdhani