Kredit Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan di BPR Kertaraharja Diklaim Mampu Menumbuhkan Ribuan Entrepreneur Kabupaten Bandung

Program kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan bagi para pelaku UMKM yang digulirkan Pemkab Bandung melalui BPR Kertaraharja serapannya relatif tinggi. 

Kredit Tanpa Bunga dan Tanpa Jaminan di BPR Kertaraharja Diklaim Mampu Menumbuhkan Ribuan Entrepreneur Kabupaten Bandung
Direktur Utama BPR Kertaraharja Aep Hendar Cahyad mengatakan, serapan kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan itu per Maret 2024 lalu mencapai Rp56 miliar dengan jumlah debitur sekitar 26 ribu orang. Para debitur kredit ini adalah khusus warga yang berdomisili di Kabupaten Bandung. (rd dani r nugraha)

INILAHKORAN, Soreang - Program kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan bagi para pelaku UMKM yang digulirkan Pemkab Bandung melalui BPR Kertaraharja serapannya relatif tinggi. 

Keberadaaan kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan yang notabene kredit lunak itu sengaja digulirkan BPR Kertaraharja untuk membantu menggerakan perekonomian rakyat pasca pandemi Covid-19 lalu. 

Direktur Utama BPR Kertaraharja Aep Hendar Cahyad mengatakan, serapan kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan itu per Maret 2024 lalu mencapai Rp56 miliar dengan jumlah debitur sekitar 26 ribu orang. Para debitur kredit ini adalah khusus warga yang berdomisili di Kabupaten Bandung.

Baca Juga : Pilkada KBB 2024, KPU KBB Segera Buka Pendaftaran Jalur Perseorangan, Ini Jadwal dan Persyaratannya 

"Kredit ini untuk membantu membangkitkan perekonomian masyarakat. Apalagi kita baru saja melewati pandemi, banyak usaha kecil yang tutup gara-gara pandemi dan sekarang mereka membutuhkan bantuan modal usaha, pinjaman pertama sebesar Rp2 juta jangka waktu 12 bulan," kata Aep di Soreang, Minggu 5 Mei 2024.

Semenjak digulirkan program kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan oleh BPR Kertaraharja beberapa tahun ini, kata Aep, tingkat pengembalian dari debitur tergolong lancar. Adapu tingkat kemacetan atau Non Performance Loan (NPL) dari program ini masih dibawah angka 5. Sehingga, masih akan diteruskan hingga tibanya waktu pengembalian dana kredit tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Bandung pada 1 Desember 2025 mendatang.

"Kami juga memang harus berhati-hati, karena dana ini harus dikembalikan ke Pemda pada 2025. Berarti kami jelas harus melakukan survei dan analisa. Kalau macet yang namanya pinjaman pasti ada, tapi masih aman," ujarnya.

Baca Juga : Dorong Destinasi Moslem Friendly Tourism and Indonesia Moslem Travel Indeks, Baznas dan Kemenag KBB Sosialisasikan Layanan Sertifikasi Halal

Aep melanjutkan, program kredit tanpa bunga dan tanpa jaminan ini, adalah salah satu program unggulan Bupati Bandung Dadang Supriatna. Tujuannya, membangkitkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung. Hasilnya, saat ini kredit tersebut telah diserap oleh sekitar 26 ribu orang, ini sama dengan telah melahirkan atau membangkitkan ribuan orang enterprener atau pelaku usaha.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani