Laba PT Len Industri Tumbuh 117 Persen

Sepanjang 2018, PT Len Industri membukukan pertumbuhan positif. Tahun lalu, pendapatan salah satu BUMN ini mencapai Rp5,3 triliun.

Laba PT Len Industri Tumbuh 117 Persen
INILAH, Bandung - Sepanjang 2018, PT Len Industri membukukan pertumbuhan positif. Tahun lalu, pendapatan salah satu BUMN ini mencapai Rp5,3 triliun.
 
Direktur Keuangan dan SDM Len Industri Priadi Ekatama Sahari mengatakan, capaian pendapatan sebesar Rp5,3 triliun itu meningkat 25,5% dari tahun sebelumnya. Pada 2017, total pendapatan terhitung sebesar Rp4,25 triliun.
 
“Pada 2018 itu, laba bersih juga meingkat. Realisasi laba bersih tahun lalu sebesar Rp133 miliar. Angka ini  meningkat 117% dari 2017 yang terhitung sejumlah Rp61 miliar,” kata Eka usai penanaman 15 ribu pohon kopi Gambung di Desa Mekasari Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jumat (22/3/2019).
 
Menurutnya, lini bisnis sistem transportasi menjadi yang paling dominan. Dari total pendapatan perusahaan itu, lini bisnis sistem transportasi memberikan kontribusi sebesar 68%. Selanjutnya diikuti lini bisnis information and communications technology (ICT) sebesar 13,4%, elektronika pertahanan sebesar 9,82%, renewable energy sebesar 6%, dan sistem navigasi sebesar 1,4%. 
 
Hasil positif itu dicapai dengan adanya keselarasan antar-lini bisnis Len Industri dengan gencarnya pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah. Khususnya, dalam bidang transportasi dan telekomunikasi. Hal ini diakuinya memberikan angin segar terhadap peluang pertumbuhan pasar untuk lini bisnis tersebut.
 
Selain itu, Eka menyebutkan realisasisinergi antar-BUMN selama 2018 itu pun memperkuat kekompakan serta keselarasan dalam mendukung program pembangunan infrastruktur. Ini tercermin dari keberhasilan penyelesaian proyek-proyek strategis secara tepat waktu. Seperti, light rail transit (LRT) Sumatera Selatan dan Sky Train Bandara Internasional Soekarno Hatta. 
 
“Sinergi akan menjadi tonggak dimulainya peluang tindak lanjut kerja sama penyelesaian proyek sejenis di wilayah kota-kota besar lainnya,. Bahkan, saya optimis ini bisa diangkat untuk level internasional,” ucapnya.
 
Saat ini, sejumlah proyek strategis masih berjalan. Di antaranya LRT Jabodebek, LRT Jakarta, serta Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang belum lama ini beroperasi. Termasuk, proyek Tol Langit yang menghubungkan 17 kota/kabupaten di Indonesia Bagian Tengah. Sejauh ini, tercatat Telkom dan Lintasarta memanfaatkan jaringan serat optik tersebut. 
 
“Pada 2019 ini, sebagai tahun politik tidak boleh menjadi halangan. Namun, harus dijadikan sebagai peluang secara profesional untuk mengembangkan dan memajukan perusahaan. Opportunity baik regional maupun global, bisnis operation and maintenance, serta bisnis investasi masih akan mewarnai kinerja tahun ini,” jelasnya.
 
Di bagian lain, Eka menjelaskan pihaknya melanjutkan program CSR. Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, Len terus melaksanakan program agar dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi masyarakat maupun lingkungan hidup setempat.
 
Dia menuturkan, bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Mekarsari pihaknya melakukan penanaman 15.000 bibit pohon kopi Gambung di Desa Mekasari Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. 
 
Kegiatan tersebut diyakini akan meningkatkan kesejahteraan petani. 
Sekaligus mengenalkan, mengembangkan, dan melestarikan produk hasil bumi daerah Mekarsari, khususnya kopi Gambung. Desa Mekarsari bisa menjadi Desa Binaan PT Len Industri sebagai salah satu pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Desa ini dinilai memiliki potensi yang dapat lebih dikembangkan lagi.
 
Sementara itu, Ketua LMDH Mekarsari Nana Wiharna mengatakan di desanya sekitar 380 kepala keluarga (KK) memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani komoditas kopi dan teh. Lahan garapan warga itu diakuinya termasuk lahan hutan lindung Perhutani. Dimana Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dan LMDH setempat menandatangani kesepakatan untuk mengembangkan komoditas kopi.
 
Kopi hasil perkebunan Desa Mekarsari dikenal dengan nama merek Kopi Kerkhoven . Nama tersebut diambil dari tokoh Rudolph Eduard Kerkhoven, seorang perintis dan pembangun Perkebunan Teh Gambung pada masa kolonial Belanda. 
 
Produk lain dari desa yang terletak di Gunung Tilu ini yakni teh Gambung, air mineral kemasan Gambung dan keripik daun teh Sam Sam Chips yang dijual hingga ke luar Pulau Jawa. Selama ini usaha pemasaran dilakukan secara online melalui media sosial.


Editor : inilahkoran