Mahasiswa Tel-U Ciptakan Alat Pengupas Kentang Inovatif dan Efisien

Tim mahasiswa peserta Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Rekayasa Industri Telkom University (FRI Tel-U) berhasil membuat alat pengupas kentang yang inovatif.

Mahasiswa Tel-U Ciptakan Alat Pengupas Kentang Inovatif dan Efisien
Dokumentasi (okky adiana)

INILAH, Bandung - Tim mahasiswa peserta Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Rekayasa Industri Telkom University (FRI Tel-U) berhasil membuat alat pengupas kentang yang inovatif. Melalui alat ini proses pengupasan kentang akan lebih higienis dan efisien.

Dalam percobaan yang dilakukan oleh tim PKM bersama warga di Desa Rajamandala, Kabupaten Bandung Barat, di mana dalam percobaan tersebut dilakukan proses pengupasan kentang secara manual, dan dibandingkan dengan mesin.

“Dari percobaan tersebut kami mendapatkan durasi pengupasan 3kg kentang menggunakan mesin memakan waktu 1 menit, sedangkan 3 kg kentang yang dikerjakan oleh 3 orang, total rata-rata waktu yang didapat adalah 9 menit,” ujar Dosen Pendamping Mahasiswa PKM FRI, Rosad Ma'ali Elhadi, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga : Berharap Keberkahan, Pemkot Bandung Kembali Gelar Tadarus Al-Quran

Rosad menjelaskan ide awal dibuatnya alat ini didasari dari banyaknya pengrajin keripik kentang, rumah makan, katering yang harus membutuhkan waktu dalam pengolahan kentang, khususnya proses pengupasan.

“Tujuannya sederhana, kami ingin membantu UMKM yang memiliki usaha berbahan baku kentang, di mana melalui alat ini proses pengolahan kentang akan lebih efisien secara waktu, hemat biaya, lebih higienis dan kapasitas pengolahan yang besar, di mana alat ini maksimal dapat mengolah 5kg kentang sekaligus,” jelasnya.

Hasil karya anak bangsa ini akan diikutsertakan pada acara PKM 2021 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dan dipersiapkan dalam program Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) Tahun 2021. (okky adiana)

Baca Juga : Mahasiswa MBA ITB Bantu Petani dalam Penerapan Teknologi Digital Agro


Editor : suroprapanca