Maraknya Fenomena Pengajuan Dispensasi Nikah Oleh Pelajar, Legislator Jabar: Ini Sudah Lampu Kuning Buat Kita

 Sejak ramainya pemberitaan terkait fenomena kasus ratusan pelajar mengajukan dispensasi nikah di Ponorogo, Jawa Timur, karena hamil duluan. Lambat laun akhirnya kasus serupa menyeruak di Jawa Barat.

Maraknya Fenomena Pengajuan Dispensasi Nikah Oleh Pelajar, Legislator Jabar: Ini Sudah Lampu Kuning Buat Kita
Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar Abdul Hadi Wijaya

Abdul Hadi berharap, dinas-dinas terkait dapat membuahkan solusi akan fenomena ini sehingga tidak lagi terulang di kemudian hari. Selain itu, dia meminta kepada masing-masing dinas untuk tidak merasa paling baik. Sebab menurutnya melalui kolaborasi, akan dihasilkan sebuah solusi yang tepat akan kondisi saat ini.

“Jadi itu ada multi stakeholder yang berkoordinasi, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan DP3AKB. Kami nanti mengundang ketiga dinas tadi. Apa yang disiapkan atas kejadian ini. Kondisinya sudah mencuat. Kami melihat kesulitan di dalam semua pemerintah itu ketika lintas sektoral seperti, ego sektoralnya terlalu kuat. Ini juga harus disingkirkan dahulu untuk solusi bersama,” kata dia.

Terlepas dari itu, dia menegaskan sekuat apapun upaya pemerintah tanpa dukungan dari orangtua dan penguatan agama, hasilnya tetap akan mengalami kebuntuan. Dia berharap, ada peningkatan kepedulian dan pengawasan dari orangtua terhadap anak, serta penguatan pemahaman akan agama guna mencegah terulangnya fenomena tersebut.

“Buat orangtua, adalah perbaiki dan jaga hubungan keluarga. Itu benteng utamanya ada di keluarga. Ini memang tantangan abad ke-21, semua mudah akses. Artinya penguatan agama, pemahaman tentang hukum agama terkait dengan pergaulan harus sama-sama kita benahi. Sosialisasi-sosialisasi tentang bagaimana efek-efek pernikahan dini harus diingatkan. Supaya ada pembenahan,” pungkasnya. (Yuliantono)

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti