Masih Banyak Zona Merah, Bupati Pesimis PTM Bisa dilaksanakan

Disdik Kabupaten Cirebon kini tampaknya pesimistis bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disebabkan, hampir seluruh kecamatan yang ada masuk dalam zona merah. Demikian dikatakan Bupati Cirebon Imron, Jumat (25/6/2021).

Masih Banyak Zona Merah, Bupati Pesimis PTM Bisa dilaksanakan
Foto: Maman Suharman

INILAH, Cirebon - Disdik Kabupaten Cirebon kini tampaknya pesimistis bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disebabkan, hampir seluruh kecamatan yang ada masuk dalam zona merah. Demikian dikatakan Bupati Cirebon Imron, Jumat (25/6/2021).

Dia menjelaskan, saat ini Kabupaten Cirebon masuk dalam zona yang sangat mengkhawatirkan. Dari 40 Kecamatan, 35 kecamatan masuk dalam zona merah. Ini artinya, penyebaran Covid di Kabupaten Cirebon sudah sekitar 87. Ironisnya, sebagian besar penyebaran itu didominasi klaster keluarga.

"Apalagi kalau di buka PTM, saya pesimis malah penyebaran Covid makin tidak terkendali. Ini artinya, kalau PTM kembali dibuka walaupun prokes dijalankan, akan sangat sulit mendeteksinya. Apalagi anak anak SD kan," ungkap Bupati.

Baca Juga : Bertambah 369, Positif Covid-19 Garut Jadi 15.779  Orang

Namun lanjutnya, bisa saja beberapa kecamatan yang masuk zona hijau bisa melaksanakan PTM. Namun kalau itu dilakukan, ditakutkan akan ada protes dari kecamatan yang masuk dalam zona merah. Imron mengaku, sangat memahami apa yang dirasakan orang tua murid dan anak anak sekolah, berkaitan dengan bosannya pembelajaran sistim daring.

"Memang membosankan dan anak anak sekolah sudah banyak yang jenuh. Mereka ingin bertemu kawan-kawannya disekolah. Psikologi ini yang sudah sangat saya pahami. Tapi mau bagaimana lagi, ini kondisi yang tidak bisa di hindari," jelasnya.

Imron meminta, semua pihak termasuk seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon, untuk mematuhi protokol kesehatan. Jangankan masyarakat, beberapa pejabat di Pemkab Cirebon saja, saat ini ada yang terkonfirmasi dan dirawat dirumah sakit. Ini membuktikan, yang taat prokes saja bisa terkena, apalagi yang mengabaikan prokes Covid.

Baca Juga : Viral, Video Perawat di Garut Dipukul Saat Tangani Pasien Covid-19 

"Korbannya Kadinkes kan. Sekarang dia dirawat karena terkonfirmasi Covid. Padahal yang saya tau, dia termasuk orang yang selalu menjaga prokes," tukas Imron. (Maman Suharman)


Editor : Doni Ramdhani