Menanti Reaktivasi Jalur Kereta Api Jabar

RENCANA Reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat menjadi wacana yang terus dihembuskan Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan, rencana tersebut menjadi bahasan utama dalam perayaan HUT BUMN Ke-21

Menanti Reaktivasi Jalur Kereta Api Jabar
RENCANA Reaktivasi empat jalur kereta api di Jawa Barat menjadi wacana yang terus dihembuskan Menteri BUMN Rini Soemarno. Bahkan, rencana tersebut menjadi bahasan utama dalam perayaan HUT BUMN Ke-21 di Lapangan Upakarti, Kabupaten Bandung.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan, rencana reaktivasi jalur kereta api di wilayah Jawa Barat terus berjalan. Tingginya minat masyarakat dalam menggunakan kereta api menjadi satu pertimbangannya, terlebih jalur kereta api yang menuju ke jalur objek wisata.

"Saya dorong terus, harus banyak reaktivasi jalur kereta. Karena minat masyarakat untuk menggunakan kereta api terus mengalami peningkatan. Kereta api menjadi alat ransportasi idola karena aman, nyaman dan tepat waktu,"kata Rini di sela HUT BUMN ke 21 di Lapangan Upakarti Soreang Kabupaten Bandung, Minggu (10/3)

Menurut Rini, pada 2018 lalu saja, jumlah penumpang kereta api mencapai 425 juta penumpang. Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding 2017. Sehingga, reaktivasi jalur kereta api di Jabar ini akan meningkatkan pemumpang, apalagi di wilayah ini terkenal banyak tempat wisatanya.

"Reaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey saat ini masih dalam tahap pemetaan. Komunikasi dengan masyarakat untuk membahas seperti uang kerohiman, dijalur itu memang banyak ditempati masyarakat. Diharapkan akhir tahun ini sudah bisa dilakukan," ujarnya.

Rini melanjutkan, di Jabar terdapat empat jalur kereta api yang akan direkativasi. Yakni  Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjung Sari, Cibatu-Garut. Banjar-Pangandaran.

Dalam kunjungannya di Kabupaten Bandung, bertepatan dengan peringatan HUT BUMN, Rini juga meluncurkan aplikasi sistem pembayaran elektronik, LinkAja pada hari ulang tahun Kementerian BUMN ke 21 di Lapangan Upakarti, Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu  (10/3). Aplikasi tersebut sudah terkoordinasi dengan himpunan bank negara (Himbara).

"Pada kesempatan ini, saya juga memperkenalkan produk kita, LinkAja. Sistem pembayaran elektronik yang bisa dimanfaatkan masyarakat," kata Rini.

Menurutnya, di hari jadi BUMN ke 21 yang dirayakan sejak 1 Maret hingga 1 Mei mendatang, pihaknya akan mengenalkan berbagai produk BUMN kepada masyarakat. Serta UMKM dilibatkan dalam acara-acara BUMN yang ada. "Aplikasi pembayaran LinkAja  sudah terkoordinasi dengan Tchas maupun bank Himbara. Semua yang punya Tchas, Pertamina, BRI pakai LinkAja," ujarnya.

Rini menjelaskan, dalam acara tersebut ia telah mengelilingi gerai gerai BUMN di Lapangan Upakarti Soreang itu. Kemudian membeli beberapa produk BUMN maupun produk UMKM milik masyarakat.  "Tadi saya cobain belanja, semua sampai saya beli keripik, jaket paling mahal tapi keren dari Garut. Ibu juga beli tas LinkAja, promo 1 rupiah," ujarnya.

Sementara itu, Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) DAOP 2 Bandung, Joni Martinus menambahkan,  pemerintah akan mereaktivasi empat jalur di wilayah Jawa Barat. Yaitu Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjung Sari, Cibatu-Garut dan Banjar-Pangandaran. "Saat ini yang sedang on progres adalah jalur Cibatu-Garut. Sudah tahap pembayaran biaya bongkar. Masyarakat yang terdampak bangunan diberi biaya bongkar. Banjar pangandaran persiapan mapping dan Bandung Ciwidey," katanya.

Menurut Joni, biaya bongkar ini diberikan pada masyarakat yang menempati lahan PT. KAI sebesar Rp 250 ribu permeter persegi untuk bangunan permanen dan Rp 200 ribu permeter persegi untuk bangunan semi permanen. Sampai sejauh ini, tidak ada kendala berarti dari masyarakat.

Dikatakan Joni, dari keempat jalur tersebut, yang paling berat adalah jalur Banjar-Pangandaran. Selain jalurnya panjang sekitar 83 kilometer, jalur ini juga banyak jembatan panjang yang sudah tua. Kemudian juga beberapa terowongan. Kemudian juga sudah banyak bangunan.

Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Api Jawa Barat

1. Jalur Bandung-Ciwidey sepanjang 37,8 km (Potensi penumpang 3.016 penumpang/hari.
2. Jalur Cibatu-Garut-Cikajang sepanjang 47,5 km (Potensi penumpang 1.113 penumpang/hari
3. Jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km (Potensi penumpang 10.250 penumpang/hari)
4. Jalur Banjar- Pangandaran sepanjang 83 km (Potensi penumpang 5.087 penumpang/hari


Editor : inilahkoran