Menikmati Sensasi Rebahan di Awan Bukit Nimo Highland Pangalengan

Kawasan Bandung Selatan menyimpan ragam potensi wisata yang unik dan dapat menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai daerah untuk sekadar mengisi liburan. Salah satu kawasan wisata yang tengah menjadi idola baru masyarakat baik wisatawan lokal maupun pendatang adalah Nimo Highland yang berada berada di Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan.

Menikmati Sensasi Rebahan di Awan Bukit Nimo Highland Pangalengan
Pengunjung Nimo Highland tengah berswafoto di salah satu sudut. Kawasan Wisata Nimo Highland yang berada di Pangalengan menjadi kawasan wisata baru yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat. (Sumber foto/Antara)

Harga tiket yang dikenakan untuk wisatawan itu sebesar Rp35 ribu untuk orang dewasa dan Rp25 ribu untuk anak-anak. Harga itu berlaku, baik di hari biasa atau akhir pekan. Harga tiket akan naik apabila menginjak waktu-waktu libur, seperti di Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, harga tiket naik menjadi Rp40 ribu untuk dewasa dan Rp35 ribu untuk anak-anak.

Kalau wahana lainnya tidak termasuk dengan tiket masuk. Jadi ketika di dalam lokasi berbayar kembali, variatif dari Rp10 ribu sampai Rp175 ribu.

Baca Juga : Fitur Pulsa Darurat dan Kontrol Pulsa Bikin Pelanggan XL Prabayar Tak Perlu Khawatir Kehabisan Pulsa

Jumlah wisatawan pada akhir pekan biasanya berjumlah sekitar 2.500 orang per hari. Ketika masuk ke musim liburan, kunjungan wisatawan melonjak menjadi sekitar 5.000 orang per hari.

Ribuan orang yang berdatangan itu biasanya berasal dari daerah Bandung Raya, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Lokasi wisata itu berdiri di kebun teh seluas 6 hektare, memiliki dua bukit bernama Bukit Nini di sebelah timur dan Bukit Putra di sebelah barat. Di tengah kedua bukit itu merupakan lahan serbaguna yang bisa digunakan lahan parkir atau acara-acara tertentu.

Baca Juga : Inilah Tips Bikin Konten Kekinian di Media Sosial bagi Penyuka Cafe Hopping

Ketika di lokasi, wisatawan bisa melihat jembatan melingkar yang berada di puncak Bukit Nini. Untuk mencapai lokasi itu, para wisatawan diarahkan oleh petugas untuk diangkut menggunakan ontang-anting.


Editor : Ghiok Riswoto