Menteri Trenggono: Dunia Menuju Ekonomi Biru

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan jajaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dan berbagai pihak terkait.

Menteri Trenggono: Dunia Menuju Ekonomi Biru
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. (antara)

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ekonomi biru (blue economy) menjadi arah kebijakan ekonomi yang akan dikembangkan Indonesia untuk mengelola potensi maritim yang dimiliki.

"Apa yang disebut ekonomi biru, inilah yang menjadi arah kebijakan ekonomi yang sedang kita kembangkan. Blue economy ini jadi betul-betul target pemerintah untuk kita bisa implementasikan," kata Menko Luhut dalam webinar, Jumat (7/5).

Menko Luhut menjelaskan sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sektor kemaritiman yang sangat besar. Indonesia yang 75 persen wilayahnya merupakan lautan, memiliki potensi ekosistem terumbu karang yang luasnya mencapai 2,5 juta hektare serta bakau (mangrove) seluas 3,31 juta hektare. Potensi tersebut dinilai memiliki nilai ekonomi yang sangat besar.

Baca Juga : KPSI Batasi Peserta Aksi Solidaritas untuk Palestina

Pengembangan ekonomi maritim, lanjut Menko Luhut, akan diarahkan untuk mentransformasi keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. Hal itu bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi sekaligus jadi motor pertumbuhan ekonomi baru di masa mendatang.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP, Sjarief Widjaja dalam sejumlah kesempatan menyatakan bahwa program Desa Inovasi yang dikembangkan KKP adalah dalam rangka menerapkan konsep Ekonomi Biru yang telah lama dicanangkan oleh pemerintah.

Sjarief mencontohkan seperti budidaya ikan gabus, di mana dari hulu dimulai dari pembenihan, lalu diproses hingga diperoleh albumin atau ekstrak dari gabus yang bermanfaat antara lain dalam membantu pemulihan pasca-operasi dalam hal regenerasi sel.

Hal itu, ujar dia, juga membuktikan bahwa produk hasil natural resources atau sumber daya laut Nusantara selain dapat dikonsumsi, juga memiliki added value atau nilai tambah yang tinggi.


Editor : suroprapanca