Meski Terancam Punah, Badak Putih Lahir di Taman Safari Bogor

Jumlah koleksi satwa badak putih atau Ceratotherium simum di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bertambah meski spesiesnya kini terancam punah.

Meski Terancam Punah, Badak Putih Lahir di Taman Safari Bogor
Ilustrasi (antara)

INILAH, Bogor - Jumlah koleksi satwa badak putih atau Ceratotherium simum di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bertambah meski spesiesnya kini terancam punah.

"Kebanggaan ini bukan hanya milik pengasuh (keeper) ataupun tim medis Taman Safari Bogor, tapi juga kebanggaan bagi masyarakat Indonesia dan dunia karena badak putih termasuk satwa yang hampir terancam punah," ungkap Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Group, Jansen Manansang di Bogor, Senin.

TSI Bogor baru saja memiliki satu bayi badak putih bernama Azsyifa yang merupakan anak dari induk bernama Chuma, dan pejantan bernama Merdeka, lahir pada 26 Oktober lalu.

Baca Juga : Kediaman Kapten Afwan Banjir Bunga, dari Panglima TNI Sampai Ketua DPRD

Azsyifa lahir dengan berat sekitar 50 kilogram dan tinggi 50 centimeter, berjenis kelamin betina. Jansen menyebutkan, kelahiran badak putih tersebut merupakan kali keempat di TSI Group.

Menurutnya, hadirnya Azsyifa di Taman Safari Bogor menambah koleksi badak putih menjadi lima ekor, terdiri dari tiga ekor betina dan dua ekor jantan.

"Kelahiran satwa darat terbesar kedua setelah gajah di Lembaga Konservasi Taman Safari ini menjadi kebanggaan tersendiri. Jadi, sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan spesies ini agar terhindar dari kepunahan," terang Jansen.

Baca Juga : Longsor di Jalan Raya Puncak Diduga Karena Tersumbatnya Mata Air Cikamasan

Saat ini, Azsyifa masih berada dalam pantauan yang cukup ketat oleh tim medis Taman Safari Bogor. Azsyifa masih menyusu kepada induknya setiap 30 menit. Selain itu, untuk menambah kebutuhan nutrisi, Azsyifa diberi pakan tambahan berupa kacang-kacangan, wortel, dedaunan, pisang serta rerumputan sebanyak 100 kg per harinya.

Halaman :


Editor : suroprapanca