Miljan Radovic, Sebuah Perjudian Persib Bandung

Keputusan manajemen Persib Bandung menunjuk Miljan Radovic sebagai pelatih Maung Bandung musim depan disambut positif banyak pihak. Tapi, di sisi lain Persib juga melakukan perjudian. Karena apa?

Miljan Radovic, Sebuah Perjudian Persib Bandung
INILAH, Bandung - Keputusan manajemen Persib Bandung menunjuk Miljan Radovic sebagai pelatih Maung Bandung musim depan disambut positif banyak pihak. Tapi, di sisi lain Persib juga melakukan perjudian. Karena apa?
 
Miljan Radovic, berdasarkan data yang dikumpulkan, faktanya belum pernah menukangi tim senior dalam karier kepelatihannya. Dalam sebuah tim, pria kelahiran Niksic, 43 tahun itu, selama ini lebih banyak berperan di belakang layar atau sebagai tangan kanan.
 
Setelah meninggalkan Indonesia, di mana dia sempat membela Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya, Miljan Radovic beralih jadi pelatih. Dia menjadi asisten pelatih di klub OFK Grbalj, klub anggota Liga 1 Montenegro.
 
Grblaj sebenarnya klub yang cukup diperhitungkan di Montenegro. Klub ini pernah tampil di kompetisi Eropa meski hanya untuk kelas Piala Intertoto pada musim 2007 dan 2008.
 
Empat musim mendampingi pelatih utama Grblaj (2004-2018), Miljan Radovic tak mampu membantu pelatih membawa prestasi terbaik klub ini. Prestasi terbaik mereka peringkat kelima musim 2014/2015, selebihnya berada di peringkat ketujuh.
 
Tahun ini, Miljan Radovic meninggalkan Montenegro menuju Asia, tapi tidak langsung ke Indonesia. Dia mampir ke klub India, DSK Shivajians di wilayah Puna. Di sini pun, Radovic bukan pelatih utama. Dia hanyalah pelatih tim U-18 DSK Shivajians.
 
Salah satu yang menguntungkannya adalah karena DSK Shivajians menjalin kerja sama dengan Liverpool. Bisa dipastikan, Miljan Radovic dapat kesempatan menyerap ilmu sepak bola dari figur-figur yang ada di Liverpool.
 
Ketika ditarik ke Persib Bandung pun Miljan Radovic ditempatkan sebagai Direktur Teknik. Tapi, saat itu, publik sudah menduga dia akan menggantikan posisi Mario Gomez sebagai pelatih utama. Penunjukan sebagai Direktur Teknik menjelang kompetisi berakhir itu tak masuk akal kecuali untuk menyiapkannya sebagai pelatih utama.
 
Kini, Persib mempercayakan posisi pelatih kepada Radovic. Dia, ketika membela Persib, memang dikenal sebagai pemain cerdas. Radovic dijuluki Profesor karena keahliannya mengirim umpan terukur dan menata permainan dari lini gelandang.
 
Satu keuntungannya adalah karena dia sudah lama mengenal atmosfer Persib. Radovic pun nyaris tanpa cacat di mata bobotoh, salah satu pilar penting Persib.
 
Tapi, tetap saja, dengan pengalaman yang minim sebagai pelatih utama, penunjukan Radovic adalah sebuah perjudian. Semoga hasilnya bagus dan sesuai harapan. ()
 
Baca Juga: 
 
 
 


Editor : inilahkoran