Musim Tanam Awal Tahun, Stok Pupuk Indonesia Capai 2,05 Juta Ton

Memasuki musim tanam awal tahun ini, PT Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk subsidi dan nonsubsidi untuk dapat memenuhi permintaan petani. 

Musim Tanam Awal Tahun, Stok Pupuk Indonesia Capai 2,05 Juta Ton
net

Alokasi  tersebut  yang  menjadi  dasar  Pupuk  Indonesia  Grup  untuk  menyalurkan  pupuk bersubsidi ke daerah-daerah sesuai dengan jumlah yang ditetapkan Pemerintah. Untuk  catatan, sebagai BUMN yang  mendapat tugas menyalurkan  pupuk, Gusrizal menyebutkan pihaknya hanya bisa mendistribusikan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi  yang telah ditentukan.

Berdasarkan Permentan Nomor 49/2021, petani yang berhak memperoleh  pupuk bersubsidi yakni mereka yang bergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam e-RDKK, memiliki Kartu Tani, dan pembelian harus dilakukan di kios-kios resmi.

“Tanpa persyaratan tersebut, maka petani tidak dapat dilayani untuk pembelian pupuk bersubsidi. Namun sebagai alternatif, kami menyiapkan pupuk nonsubsidi,” ujar Gusrizal.

Baca Juga : KKP: Sebanyak 27 Provinsi Telah Tetapkan Perda Zonasi Pesisir

Sementara itu, pupuk-kujang'>PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anak perusahaan pupuk-indonesia'>PT Pupuk Indonesia memastikan memastikan stok pupuk bersubsidi di berbagai wilayah penyaluran cukup tersedia dan aman dalam menghadapi musim tanam awal tahun ini. 

Direktur Keuangan & Umum pupuk-kujang'>PT Pupuk Kujang Yuni Setyaningrum mengatakan, pihaknya menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 85.372 ton untuk wilayah Jawa Barat.

"Stok pupuk bersubsidi yang disiapkan diantaranya urea subsidi sebanyak 60.271 ton, NPK subsidi sebanyak 18.426 ton dan organik  subsidi sebanyak 6.675 ton. Jumlah tersebut mencukupi dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah. Jadi, stok kita sangat optimum," ucap Yuni.

Mengenai alokasi pupuk bersubsidi wilayah Jawa Barat, dia menyebutkan pada tahun ini terhitung sebanyak 964.429 ton per tahun. Jumlah itu terdiri dari urea subsidi sebesar 633.630 ton per tahun, NPK subsidi sebesar 205.750 ton per tahun, dan organik subsidi sebesar 437.672 ton per tahun.


Editor : Doni Ramdhani