OJK: Pembiayaan BWM Capai Rp10,2 Miliar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung inklusi keuangan. Program ini meningkatkan kesejahteraan khususnya para pelaku usaha mikro kecil yang belum dapat mengakses lembaga keuangan

OJK: Pembiayaan BWM Capai Rp10,2 Miliar
INILAH, Bandung - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung inklusi keuangan. Program ini meningkatkan kesejahteraan khususnya para pelaku usaha mikro kecil yang belum dapat mengakses lembaga keuangan formal.
 
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, ketiadaan akses keuangan itu kerap dimanfaatkan para rentenir dengan memberikan pinjaman berbunga tinggi. Untuk itu, pihaknya terus mendorong pembentukan Bank Wakaf Mikro (BWM). Lembaga keuangan ini akan memberikan pembiayaan yang mudah, murah, cepat, dan tanpa agunan sehingga masyarakat luas tidak lagi terjerat utang dari para tengkulak.
 
Menurutnya, sepanjang 2018 kemarin terdapat 41 BWM yang tersebar di Tanah Air. Dia menyebutkan, capaian itu melebihi dari target yang ditentukan sebelumnya yakni sebanyak 40 BWM. 
 
"Dari ke-41 BWM itu, per 15 Desember 2018 lalu pembiayaan yang disalurkan telah melebihi Rp10,2 miliar. Pinjaman ini ditujukan kepada 8.373 nasabah yang terbentuk ke dalam 1.676 kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (KUMPI)," kata Wimboh saat peresmian BWM Nahdlatul Wathon Cijantung dan BWM Ranah Indah Darussalam di Kabupaten Ciamis, beberapa waktu lalu.
 
Dia menjelaskan, kehadiran BWM di lingkungan pesantren itu sejalan dengan program Pemprov Jabar. Khususnya untuk mewujudkan Pesantren Juara: One Pesantren One Product yang bertujuan untuk memberdayakan ekonomi umat di lingkungan sekitar pesantren.
 
Mengenai skema pembiayaan, itu ditawarkan relatif cukup membiayai usaha mikro apalagi imbal hasil. Margin yang harus dibayarkan hanya 3% per tahun. Artinya, setiap pembiayaan Rp1 juta yang dipinjam nasabah itu mereka hanya dibebani cicilan sekitar Rp20 ribu per pekan.
 
Sejauh ini, pihaknya menjajaki kerja sama dengan dua lembaga amal di Kuwait untuk memfasilitasi pendirian BWM di Indonesia. Yakni, International Islamic Charity Organization (IICO) dan Zakat House.
 
Wimboh menambahkan, pada 2019 ini OJK berencana untuk memfasilitasi penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Di Ciamis, rencananya akan didirikan BUMDes Center yang diharapkan terjalin sinergi yang memudahkan pemasaran produk-produk nasabah BWM.
 
"Agar kehadirannya bisa optimal, tentu perlu dukungan penuh dari TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah)," imbuhnya.
 
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengharapkan BWM ini mampu menjembatani antara masyarakat pengusaha mikro dengan para pemodal yang ada di wilayah Ciamis. Dia mendukung pendirian bank ini karena sejalan program unggulan Pemprov Jabar untuk mewujudkan Pesantren Juara. 
 
"Kalau pesantren menghasilkan alumni yang menjadi ulama lagi itu hal biasa. Tapi, kalau alumni pesantren itu sekaligus menjadi pengusaha itu luar biasa," ujar Uu.
 

Terlebih, BWM itu merupakan lembaga keuangan berlabel keuangan syariah. Sehingga, visi Jabar Juara Lahir Batin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud dengan lahirnya lembaga keuangan bank wakaf itu.


Editor : inilahkoran