Pandemi Covid 19 Dorong Pelaku UMKM Adaptasi Menuju Digitalisasi

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pandemi Covid 19 Dorong Pelaku UMKM Adaptasi Menuju Digitalisasi
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Jakarta-Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia. 

Lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional.

Baca Juga : Airlangga: Penerima Kartu Prakerja Calon Pahlawan Kebangkitan Ekonomi

Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok KemenkopUKM menjelaskan ada beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk 
meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku UMKM di masa pandemi.

“Pertama memberikan kemudahan perizinan usaha, kedua pengembangan kemitraan strategis UMKM kepada perusahaan besar, ketiga perluasan pasar dan ruang partisipasi UMKM kepada proyek infrastruktur publik,” jelas Ari dalam Dialog Produktif bertema Geliat Digitalisasi UMKM, yang diselenggarakan KPCPEN Kamis,  (20/5).

Pandemi COVID-19 sambungnya telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kini terbilang meningkat, sehingga memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi dan bertranformasi secara digital.

Baca Juga : Menperin: Festival Joglosemar Tingkatkan Jumlah IKM

Sarah Diana Oktavia, Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita menuturkan di masa pandemi Covid 19 adalah masa terberat untuk pelaku UMKM

Halaman :


Editor : Bsafaat