Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Membutuhkan Penerapan Protokol Kesehatan 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar Herawanto menegaskan, sinyal pertumbuhan ekonomi positif saat ini mulai tampak. Namun, momentum itu harus dijaga dengan penerapan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan ekonomi.

Pandemi Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi Membutuhkan Penerapan Protokol Kesehatan 
Foto: Syamsuddin Nasoetion

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 (KR 2) Jabar Indarto Budiwitono menyebutkan per triwulan III 2020, kredit perbankan Jabar tumbuh 1,5% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 9%. 

“Di tengah tekanan pandemi, walaupun pertumbuhan di Jabar hanya 1,5% namun itu lebih tinggi jika dibandingkan nasional yang hanya tumbuh 0,12%,” ujarnya.

Khusus mengenai kinerja perbankan syariah di Jabar, dia menuturkan jal itu mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik dibanding konvensional. Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan masing-masing adalah 7,78%, 13,37%, dan 6,58% (yoy). Masyarakat saat ini lebih memilih untuk saving, tercermin dari DPK yang tumbuh 13,37% dan fungsi intermediasi FDR 83,15%.

Terkait kinerja bank umum yang berkantor pusat di Jabar pun mencatatkan pertumbuhan yang baik. Indarto menyebutkan, hal itu tercermin dari kredit yang masih mampu tumbuh 8,8 %. Sejauh ini, BJB masih mendominasi bank umum kantor pusat Jabar, baik dari segi aset, DPK, dan kredit dengan menguasai market share sebesar 92% dari total 4 bank umum. 

Jumlah bank umum di Jabar saat ini berjumlah empat kantor pusat yaitu BJB, BJBS, Bank Bisnis, Bank Fama. Empat bank berkantor pusat di Jabar tersebut sepenuhnya diawasi OJK KR 2 Jabar, termasuk apabila bank tersebut memiliki kantor cabang di kota lain. (Doni Ramdhani)

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani