Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Sepinya Pembeli Akibat Operasi Pasar Murah

Meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi berdampak besar pada sepinya pembeli.

Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Sepinya Pembeli Akibat Operasi Pasar Murah
Meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi berdampak besar pada sepinya pembeli.

"Harga beras lagi mahal, saya jual paling murah Rp. 13.000 kalau paling tinggi Rp. 16.500. Intinya ketika ada program pemerintah itu penjualan menurun soalnya kebanyakan larinya ke yang bantuan pemerintah," ujarnya.

Terpisah, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan terkait harga komoditi yang masih tinggi, pemerintah telah membuat gerakan OPM dan GPM. 

"Kalau untuk konsumen merasa harga masih tinggi, ya itu tadi ada gerakan OPM dan GPM. Harganya lebih murah dibanding harga pasar itu upaya untuk konsumen," ujarnya.

Baca Juga : KPU Kota Bandung Sudah Terima 60 Persen Logistik Pemilu 2024

Disinggung terkait sepinya konsumen yang terdampak harga komoditas tinggi, Budi menjelaskan pemerintah akan melaksanakan Operasi Pasar, meskipun masih belum dilaksanakan.

"Ada satu lagi operasi pasar namanya. Jadi ada operasi pasar murah yang langsung untuk konsumen, ada operasi pasar yang belum kami lakukan tapi langsung ke pasar," paparnya.

"Offtakernya lewat paguyuban langsung ke pasar. Tapi pedagang juga harus konsisten jangan ngejual lebih tinggi lagi," tandasnya.*** (agus satia negara)

Baca Juga : Pemkab Bandung Minta Pelaku Usaha Wisata Tak Naikkan Harga Tak Wajar Saat Libur Natal 2023

Halaman :


Editor : JakaPermana