Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Sepinya Pembeli Akibat Operasi Pasar Murah

Meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi berdampak besar pada sepinya pembeli.

Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Sepinya Pembeli Akibat Operasi Pasar Murah
Meroketnya harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) di sejumlah pasar tradisional di Kota Cimahi berdampak besar pada sepinya pembeli.

"Kalau harga sekarang pada naik katanya karena kemarin kemarau tapi masih ada beberapa lahan yang bisa dipanen," imbuhnya.

"Tapi sekarang tidak ada sama sekali, jadi harus nunggu dulu karena petani baru menanam," sambungnya.

Ai menyebut, harga beras yang dirinya jual hampir Rp 15 ribu perkilogram dan itu untuk jenis beras premium.

Baca Juga : Dishub KBB Pasang Palang Pintu Perlintasan Sebidang di Cilame, Fauzan: Ini Langkah Jangka Pendek Percepatan untuk Keselamatan 

"Harga beras paling murah dari pemasok Rp. 12.900. Sedangkan untuk harga eceran Rp. 13.500. Harga paling mahal saya menerima sekarang Rp. 14.200 jadi saya jual Rp. 15.500," sebutnya.

Kondisi yang sama dirasakan Eni (66), pedagang Pasar Atas Baru Cimahi ini pun mengeluhkan sepinya konsumen lantaran dampak dari bantuan sosial beras murah dari pemerintah.

"Pembeli menurun, karena sekarang ini banyak bantuan sosial (bansos). Turun banyak hampir 50 persen pembeli turun, sebelumnya bagus semenjak ada ini merosot," ungkapnya.

Baca Juga : Disbudpar Kota Bandung Pastikan Bangunan Cagar Budaya Tidak Terpengaruh Pembangunan Fly Over

Eni menilai, penjualan menurun drastis karena harga yang cukup tinggi, sehingga konsumen banyak yang beralih ke bantuan pemerintah.


Editor : JakaPermana