Pemkot Bogor Gandeng Unpak dan IPB University Untuk Ungkap Terowongan Kuno

Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau temuan terowongan kuno di bawah saluran air atau drainase di sekitaran Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah pada Sabtu (28/8/2021) siang.

Pemkot Bogor Gandeng Unpak dan IPB University Untuk Ungkap Terowongan Kuno
Foto: Rizki Mauludi
INILAH, Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya meninjau temuan terowongan kuno di bawah saluran air atau drainase di sekitaran Jalan Nyi Raja Permas, Kecamatan Bogor Tengah pada Sabtu (28/8/2021) siang.
 
Berdasarkan hasil pengecekan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), diduga sebagai bangunan yang dibangun pada zaman kolonial Belanda. Untuk menindaklanjuti temuan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) menggandeng Universitas Pakuan (Unpak) dan IPB University.

"Setelah kami cek di dinas terkait, memang terlihat ada peta saluran bawah tanah yang dibangun pada zaman Belanda," ungkap Bima Arya usai melakukan pengecekan saluran bawah tanah yang berada di Jalan Nyi Raja Permas.

Bima Arya menegaskan, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan fungsi saluran, apakah saluran air atau memiliki fungsi-fungsi lain. Untuk lebih memastikannya, dirinya telah berkomunikasi dengan Unpak dan IPB University guna mendeteksi luas dan panjang saluran tersebut dengan menggunakan alat yang menunjang. 

"Selain ingin memastikan fungsi saluran, saya juga menginginkan agar dilakukan kajian agar dapat diketahui, apakah saluran bawah tanah tersebut memungkinkan untuk direvitalisasi dan digunakan kembali," tambahnya.

Baca Juga : Bapenda Kota Bogor Gandeng Kejari untuk Cairkan Piutang Pajak

Bima menyebut, tahun 2016 Kota Bogor sudah memiliki masterplan drainase. Karenanya saluran bawah tanah yang ditemukan harus disesuaikan, mengingat lokasi penemuan termasuk dalam kawasan yang akan ditata pembangunan Alun-alun, Masjid Agung dan pengembangan Stasiun Bogor

"Jadi otomatis drainasenya harus rapi. Saya ingin sedimentasinya digali dan dikeruk secara bertahap sampai sejauh mana dan apakah bisa difungsikan kembali sebagai saluran air, kita akan lihat fungsinya untuk apa," terang Bima Arya didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi dan Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudy Mashudi.

Bima membeberkan, saluran bawah tanah yang memiliki kedalaman 2 hingga 3 meter dari permukaan tanah ini, tidak menutup kemungkinan terkoneksi dengan saluran lainnya, seperti yang di Istana Bogor dan yang lainnya. 

Baca Juga : Jokowi Apresiasi Vaksinasi Kolaborasi Kebangsaan Kodam III Siliwangi dan Kadin Kota Bogor

"Bangunan dari saluran yang langsung dicek ini, secara kasat mata struktur bangunan ini memiliki kemiripan dengan yang ada di Sukabumi, Klaten dan di Bekasi," bebernya.

Halaman :


Editor : Bsafaat