Pemkot Buru Investor untuk Mengembangkan Trem di Kota Bogor

Untuk keperluan pembangunan trem di Kota Bogor itu, Pemkot Bogor mencari investor untuk pendanaan yang diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun. 

Pemkot Buru Investor untuk Mengembangkan Trem di Kota Bogor
Kepala Bappeda Kota Bogor Rudy Mashudi menjelaskan, untuk kebutuhan pendanaan trem di Kota Bogor yang termuat dalam FS sebesar Rp1,7 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, sambungnya, tidak mungkin mengandalkan APBD Kota Bogor. 

INILAHKORAN, Bogor - Pemkot Bogor terus mematangkan realisasi pengembangan moda transportasi berbasis trem di Kota Bogor.

Untuk keperluan pembangunan trem di Kota Bogor itu, Pemkot Bogor mencari investor untuk pendanaan yang diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun. 

Kepala Bappeda Kota Bogor Rudy Mashudi menjelaskan, untuk kebutuhan pendanaan trem di Kota Bogor yang termuat dalam FS sebesar Rp1,7 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, sambungnya, tidak mungkin mengandalkan APBD Kota Bogor. 

Baca Juga : Warga Kedungbadak Digegerkan Penemuan Jasad Nenek di Kali Cipakancilan

"Karena itu kami mengusahakan pendanaan dari luar baik pengusaha nasional maupun luar negeri. Nah, kemarin ketemu dengan pemerintah Prancis dengan pak wakil wali kota Bogor," kata Rudy, beberapa waktu lalu.

Rudy membeberkan, kerja sama terkait pendanaan trem di Kota Bogor ini juga formatnya g to g (government to government) melibatkan pemerintah pusat dan komunikasi yang dibangun harus intens. Karena selain Kota Bogor, pengembangan trem ini diinisiasi juga daerah lain, seperti Semarang dan Surabaya.

"Ini memang pekerjaan panjang, tapi tahapan-tahapannya terkait regulasi, teknis dan pendanaan terus kami jalankan. Untuk teknis di tahun ini salah satunya di Jalan Otto Iskandardinata dengan memperhitungkan pembebanan trem termasuk rel trem," bebernya.

Baca Juga : Pelaku Pembacokan Saat Tawuran di Cibinong Berhasil Diamankan, Satu Pelaku dalam Pengejaran

Rudy menjelaskan, dari studi kelayakan dilakukan Colas Rail, trem di Kota Bogor akan menempuh rute sepanjang 8 kilometer dengan sistem looping tol Jagorawi, terminal Baranangsiang, Jalan Otto Iskandardinata, Juanda, Kapten Muslihat, Nyi Raja Permas, Dewi Sartika, Sawo Jajar, Sudirman, dan Pajajaran. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani