Pentingnya Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Anak

Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta, Anna Surti Ariani mengungkapkan pentingnya peran ibu dalam menjaga kesehatan reproduksi anak perempuan. 

Pentingnya Peran Ibu dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Anak

Padahal, seperti diungkapkan sebelumnya, berbicara menstruasi itu penting. Data dari berbagai negara salah satunya di Nigeria menunjukkan, walaupun pengetahuan reproduksi bagus tetapi kualitas komunikasi yang buruk antara ibu dan anak menyebabkan tidak ada keterkaitan (attachment) satu sama lain tentang bagaimana membicarakan hal-hal terkait reproduksi.

Selain itu, gara-gara komunukasi yang buruk, muncul kesalapahaman remaja tentang menstruasi ternyata mengurangi kualitas hidup antara lain kesehatan dan kemandiriannya.

Di Indonesia, sebanyak 1 dari 4 anak perempuan tidak pernah menerima informasi tentang menstruasi sebelum menarke, sehingga saat menarke bingung harus melakukan apa.

Baca Juga : Yuk Sadarkan Diri dengan Ingat Kematian!

Di Pakistan, 2 dari 3 anak perempuan tahu informasi menstruasi dari ibu. Namun, hampir 40 persen tidak masuk sekolah akibat menarke atau menstruasi kali pertama dan hampir 60 persen tidak mandi ketika menstruasi, padahal dokter menyarankan perempuan haid tetap harus menjaga kebersihannya termasuk melakukan mandi.

"Ini menunjukkan ibu perlu punya informasi menstruasi yang benar," kata dia.

Padahal, ibu menjadi sumber informasi yang paling anak butuhkan. Data dari Ditjen Pengembangan Sekolah Dasar menunjukkan, lebih dari 90 persen anak perempuan percaya pada orang tua dan gurunya sebagai pemberi informasi.

Menurut data itu, sumber informasi yang paling diharapkan ialah ibu, disusul teman atau saudara perempuan, guru di sekolah, petugas kesehatan dan buku atau film atau internet dan sebagainya.


Editor : Bsafaat