PPKM Skala Mikro Jabar Kemungkinan Besar Diperpanjang

Pemprov Jawa Barat menyiapkan sejumlah langkah untuk menyikapi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran 2021. Terlebih saat ini rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar mencapai 68 persen.

PPKM Skala Mikro Jabar Kemungkinan Besar Diperpanjang
istimewa

"Sekda sudah mengumpulkan sekitar  324 RS se-Jabar sejak awal kasus Covid 19 memuncak. Ini dilakukan sebagai antisipasi kesiapan kalau ada lonjakan," katanya.

Apalagi, kata dia, saat ini muncul varian virus yang baru dari Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi virus baru ini, Jabar sendiri tak ada treatment khusus. Karena, ada virus varian baru atau tidak, kunci antisipasi penyebarannya hanya satu. Yakni, dengan 5M dan 3T. 

"Kuncinya dari mulai level desa perketat Prokes. Kalau ada yang berkerumun, ingatkan," katanya.
Disinggung mengenai PSBB provinsi maupun kabupaten kota, Daud mengaku, sejauh ini pihaknya masih terus melakukan kajian. Sehingga, berdasarkan pembahasan tersebut belum ada keputusan.

Baca Juga : Anggota DPR RI Apresiasi Program Pembentukan Karakter Generus LDII

"Kalau PSBB skala provinsi maupun kabupaten kota, Pak Gubernur masih membahas belum ada keputusan," katanya. 

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memastikan bahwa Pemprov Jabar sudah menyiapkan antisipasi manakala peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi. Selain menambah kapasitas rumah sakit untuk pasien Covid-19, pusat-pusat isolasi nonrumah sakit bagi pasien tanpa gejala akan ditambah. 

"Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi. Pertama menaikkan rasio bed untuk Covid-19 menjadi lebih tinggi. Dari rata-rata 20-an persen, ke arah 30-40 persen. Kedua, isolasi-isolasi nonrumah sakit kita siapkan," ujar Ridwan Kamil.

Untuk mengendalikan peningkatan kasus COVID-19, aturan pengetatan aktivitas masyarakat  pun akan disiapkan, khususnya wilayah Bandung Raya. 


Editor : Doni Ramdhani