Proyek Pembangunan Command Center Diskominfotik KBB Terancam Mangkrak, Hengky Ancam Bakal Lakukan Ini

Proyek Pembangunan Command Center Diskominfotik Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dibiayai Bantuan Gubernur (Bangub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terancam mangkrak.

Proyek Pembangunan Command Center Diskominfotik KBB Terancam Mangkrak, Hengky Ancam Bakal Lakukan Ini
INILAHKORAN, Ngamprah - Proyek Pembangunan Command Center Diskominfotik Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dibiayai Bantuan Gubernur (Bangub) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) terancam mangkrak.
Pasalnya, proyek pembangunan Command Center Diskominfotik KBB yang menggelontorkan anggaran sebesar Rp1.723.841.005.36 tersebut baru rampung 10,32 persen.
Padahal, sesuai dengan masa kontrak, pembangunan Command Center Diskominfotik seharusnya rampung pada 15 Desember 2022 atau 120 hari kalender, di mana pembangunan dimulai pada 18 Agustus 2022.
Menanggapi kondisi tersebut, Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan langsung meninjau lokasi pembangunan Command Center Diskominfotik yang berada di kawasan Kompleks Pemda KBB.
"Hari ini saya melihat ada pekerjaan command center yang masih minus (pengerjaannya). Sudah diberikan peringatan kedua dan sudah ada pendampingan Kejaksaan," katanya kepada wartawan, Kamis 3 November 2022.
Ia pun meminta, kepada CV Tidar Citra Gemilang sebagai pelaksana proyek tersebut agar segera merampungkan pekerjaannya. 
"Apabila mangkrak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tidak akan mencairkan pembangunan proyek tersebut," ujarnya.
"Karena sumber anggarannya, berasal dari Pemprov Jabar. Maka, anggaran sisa pengerjaan proyek ini menjadi beban Pemkab Bandung Barat," sambungnya.
Ia mengakui, sebetulnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada awalnya mencoret proyek tersebut. Kendati begitu, dirinya pun berupaya meyakinkan gubernur agar ajuan pembangunan proyek ini direalisasi.
Menurutnya, KBB sangat membutuhkan Command Center Diskominfotik, terlebih di era digital ini sangat penting untuk Bandung Barat, sehingga bakal menjadi pusat data KBB.
"Kita melihat command center di kabupaten/ kota lain itu sampai raport SD saja ada. Daerah lain bahkan ada sampai memiliki 70 programer," ujarnya.
Ia menilai, mangkraknya pengerjaan proyek tersebut bakal menjadi bahan evaluasi dalam proses lelangnya. 
"Proyek ini prioritas, kalau misalkan nggak beres, ya jadi repot kita," ucapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Command Center Diskominfotik KBB, Ani Rosliyanti menyebut, batas waktu kesempatan kedua yang diberikan untuk CV Tidar Citra Gemilang ini hingga 15 November 2022.
"Kesempatan kedua kita lihat ini dipenuhi atau tidak. Kalau misalkan dipenuhi kita harus optimis ini akan selesai," sebutnya.
"Tapi begitu dia masih menganga progres fisiknya, nanti kita lakukan Show Cause Meeting (rapat pembuktian keterlambatan pekerjaan) ketiga," sambungnya.
Menurutnya, jika kesempatan ketiga masih tidak terpenuhi maka diputus kontrak kerjanya. Namun, pembayaran ke pihak ketiga tersebut bakal dibayar sesuai hasil progres pengerjaannya. 
"Kemudian, proyek tersebut dilanjutkan oleh peserta lainnya dengan cara penunjukan langsung," bebernya.
Ia menambahkan, saat lelang ada delapan perusahaan dengan tawaran proyek sebesar 80 persen. Lantaran sama penawarannya, maka Kelompok Kerja (Pokja) Pelaksana Lelang ULP bisa melihat pengalaman tertinggi. 
"Penawaran tertingginya harus dilihat dong, ini pekerjaannya interior, bukan pekerjaan jalan," tegasnya yang juga Sekretaris Dinas Kominfotik KBB ini.*** (agus satia negara).


Editor : Ahmad Sayuti