Pupuk Subsidi Dicabut, Petani Holtikultura di Lembang Menjerit

Kebijakan pemerintah pusat yang mencabut pupuk subsidi membuat para petani holtikultura di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meradang.

Pupuk Subsidi Dicabut, Petani Holtikultura di Lembang Menjerit
Para petani holtikultura di Lembang merasa keberatan jika harus membeli pupuk nonsubsidi karena pupuk subsidi dicabut. Terlebih, pemerintah pusat pun kini telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (agus satia negara)

"Tomat misalnya, sempat menembus hingga diatas Rp10 ribu perkilogram, kini harganya mengalami penurunan hingga ke level terendah. Bukan hanya tomat, harga burkoli juga hanya laku dijual Rp2 ribu perkilogram dan kembang kol Rp2 ribu perkilogram," sebutnya.

"Saat ini harga jual sayuran di tingkat petani terjun bebas, bahkan ada yang tidak laku dijual sehingga dibiarkan membusuk di kebun seperti sawi. Paling parah itu tomat, anjlok sekali," sambungnya.

Ia menuturkan, rendahnya harga jual aneka sayuran itu sangat memukul petani karena harus bertahan hidup disaat kondisi yang sulit. Apalagi harga pupuk non subsidi, pestisida dan fungsida juga mengalami kenaikan dampak harga BBM.

Baca Juga : Disnakertrans KBB Tanggapi Soal TKW Asal KBB yang Hilang Kontak Selama 13 Tahun

"Makanya kami memohon pupuk subsidi tolong dikembalikan lagi, petani sangat membutuhkan," tandasnya.

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menghapus penjualan pupuk subsidi bagi petani sejak Juli 2022. 

Adapun jenis pupuk subsidi yang dicabut tersebut dan kini dikenakan harga nonsubsidi diantaranya ZA, SP-36, dan organik granula.*** (agus satia negara)

Baca Juga : 13 Tahun Hilang Kontak di Timur Tengah, TKW KBB Ditemukan Lewat TikTok

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani