Refleksi Menghadapi Hari Jadi Garut Ke-206

INILAH, Garut - Menghadapi Hari Jadi Garut Ke-206, kabupaten di bagian selatan Provinsi Jawa Barat ini memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan diwujudkan. Apa harapan masyarakat Ga

Refleksi Menghadapi Hari Jadi Garut Ke-206
Ilustrasi

Senada dikemukakan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Dian Noviar Nugraha. "Hari Jadi Garut ini jangan sekadar perayaan bersuka ria, justru mesti jadi ajang refleksi dan evaluasi bagaimana membangun Garut ke depan. Sehingga, substansi perayaannya lebih berguna dan maslahat bagi masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti mendapatkan perhatian segera, seperti pelayanan pembuatan identitas kependudukan, perawatan ruas jalan yang kerap rusak, dan penguraian soal kemacetan di kawasan kota.

Pembangunan infrastruktur belum merata. Begitu pun pembangunan sumber daya manusia (SDM) belum menyeluruh. Termasuk keberadaan organisasi kepemudaan yang belum mendapatkan perhatian penuh, sampai pun di tingkat desa atau kelurahan. Itu beberapa dari sejumlah pointer pembangunan yang mesti mendapat perhatian. 

Ketua DPD Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Garut Riana Abdul Azis menilai kondisi masyarakat Garut saat ini masih berbanding terbalik dengan potensi kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya.

Garut memiliki berbagai potensi sumber daya alam seperti beragam bahan tambang termasuk panas bumi, laut, dan pertanian. Namun faktanya, angka kemiskinan dan pengangguran masih cukup tinggi, banyak tenaga kerja belum terserap dunia industri. Kasus gizi buruk pun masih banyak.

Terpilihnya Rudy untuk kembali memimpin Garut satu periode ke depan, ini merupakan kesempatan Bupati Garut dan jajarannya untuk mengevaluasi diri sekaligus berupaya lebih keras meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Halaman :


Editor : inilahkoran