Road to WJIS 2021, Jabar Luncurkan Ekosistem Investasi

Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan  Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPSTP) meluncurkan program Ekosistem Investasi. Dalam program yang bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini berisi empat agenda utama yang bisa mendorong Jawa Barat menjadi destinasi utama investasi.

Road to WJIS 2021, Jabar Luncurkan Ekosistem Investasi
istimewa

INILAH, Bandung - Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Penanaman Modal dan  Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPSTP) meluncurkan program Ekosistem Investasi. Dalam program yang bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat ini berisi empat agenda utama yang bisa mendorong Jawa Barat menjadi destinasi utama investasi.
 
Adapun empat agenda tersebut, yakni peluncuran West Java Invesment Hub (WJIH), Kampanye Nomor Induk Berusaha (NIB) lalu Peluncuran Cinematography of Investment Festival (Cifest) dan Sosialisasi dan Regulasi Kemudahan Berusaha. Peluncuran sendiri dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan digelar di Bandung secara hybrid Kamis (19/8/2021).
 
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan di usia Jabar ke-76 tahun, akan menjadi provinsi yang terbaik dan terdepan dalam urusan investasi. Menurutnya ada tiga hal yang menjadi unggulan Jawa Barat dalam menarik investor yakni kesiapan infrastruktur, SDM yang produktif dan kemudahan pelayan perizinan. 
 
“Dengan tiga alasan ini Jawa Barat bertahan menjadi tujuan investasi. Saya targetkan, kita harus naik kelas, kita harus juara menjadi pusat investasi se-Asean dengan tiga keunggulan tadi,” katanya.
 
Menurutnya peluncuran Ekosistem Investasi diharapkan bisa melahirkan cetak biru, road map dan rencana aksi agar bisa mewujudkan kemudahan berusaha dan pengembangan investasi secara komprehensif di Jawa Barat. 

“Lahirnya cetak biru bisa menyiapkan masa depan investasi Jawa Barat, juga ada rencana aksi yang tersusun dalam road map,” ujarnya.
 
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar Herawanto mengapresiasi langkah Pemprov Jawa Barat terutama DPMPTSP Jawa Barat yang menggandeng berbagai pihak mulai dari perbankan, dunia usaha, akademisi, hingga media untuk melahirkan Ekosistem Investasi. 

“Ini salah satu upaya mendorong investasi di Jawa Barat,” katanya.
 
Herawanto menuturkan Ekosistem Investasi Jawa Barat meliputi empat aspek utama. Aspek pertama yaitu keberadaan Investment Hub sebagai sarana dan tempat untuk memfasilitasi para pelaku usaha, media showcasedan networkingpelaku usaha dengan calon investor. 
 
Aspek kedua adalah Network and Social Connections sebagai jejaring untuk bertukar informasi antar pelaku usaha dengan para calon investor. Aspek ketiga, berupa penyiapan berbagai investment vehicletermasuk terutama seperangkat aturan dan ketentuan untuk mendukung kemudahan berinvestasi.
 
Lalu aspek keempat berupa program capacity building sebagai sarana pengembangan sumber daya kegiatan usaha baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dengan dibentuknya Ekosistem Investasi Jawa Barat ini diharapkan semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai tujuan prioritas investasi di Indonesia. 
 
“Satu hal yang perlu kita ketahui bersama, investasi tidak hanya terbatas pada proyek-proyek atau industri besar sedang, namun juga industri kecil menengah dan UMKM,” tuturnya.
 
Menurutnya berbagai potensi yang dimiliki Jawa Barat seperti jumlah penduduk yang besar, kekayaan alam yang berlimpah dan diperkuat dengan tingkat kreativitas masyarakat yang tinggi telah mendorong lahirnya UMKM potensial yang dapat menggerakkan ekonomi Jawa Barat.

Baca Juga : Alhamdulillah, Tak Ada Lagi Zona Merah di Jabar

”Oleh karenanya, pembentukan Ekosistem Investasi Jawa Barat juga mencakup berbagai upaya penguatan dan dukungan UMKM sebagai salah satu potensi investasi,” tuturnya. 
 
Kepala Dinas PTMPSP Jabar Noneng Komara mengatakan, program ini diluncurkan dalam upaya mendukung peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha, sebagaimana tercantum dalam pasal 4 Undang-undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja.
 
Dalam Ekosistem Investasi tersebut berisi empat agenda utama yang bisa mendorong Jawa Barat menjadi destinasi utama investasi. Pertama, gedung West Java Investment Hub (WJIH) setinggi 4 lantai sendiri berdiri di komplek kantor DPMPTSP Jabar di Jalan Windu, Bandung. WJIH akan menjadi sarana dan tempat yang nyaman bagi stakeholder investasi. 
 
Berikutnya Nomer Induk Berusaha (NIB) bagi UMKM di Jabar yang akan memberikan banyak kemudahan dalam berusaha. Mulai dari akses perbankan, pertautan antara UMKM dengan investor hingga pengurusan sertifikat halal. 
 
Selanjutnya Cinematograpy of Investment Festival atau Cifest yang akan menjadi medium kompetisi foto dan video bagi UMKM yang sudah siap untuk berhubungan dengan investor sekaligus mejnadi ajang UMKM mengembangkan kemampuan digital marketing. 

“Ini akan mendorong sektor kreatif juga, bahan Cifest ini nantinya akan masuk dalam WJIS 2021,” tutur Noneng.
 
DPMPTSP Jawa Barat juga memastikan agar iklim investasi di provinsi ini makin kondusif, saat ini bersama DPRD Jawa Barat tengah menggodok Raperda Investasi dan Kemudahan Berusaha. 
 
Raperda ini akan menjadi semacam omnibus law bagi Jawa Barat karena memperbaiki 49 perda yang sebelumnya sudah ada. 

“Jadi ini sesuai amanat Pak Gubernur Ridwan Kamil, Jawa Barat harus menjadi destinasi investasi terbaik,” katanya.
 
Peluncuran Ekosistem Investasi sendiri merupakan rangkaian event Road to WJIS (West Java Investment Summit) 2021. Program ini diharapkan makin memantapkan posisi Jabar sebagai daerah tujuan investasi di Indonesia baik investor asing maupun dalam negeri.
 
Tercatat pada Januari-Juni 2021, investor yang merealisasikan penanaman modal ke Jawa Barat mencapai Rp72,46 triliun. 

Baca Juga : Jabar Terima Bantuan Paket Isoman dari Ustaz Adi Hidayat

“Realisasi investasi ke Jawa Barat pada semester I 2021 itu menempati peringkat 1 nasional,” katanya.
 
Dengan raihan ini maka Jawa Barat telah merealisasikan 56,90% dari targetRp 127,34 triliun yang diberikan Kementerian Investasi/BKPM. Sementara untuk target RPJMD 2018-2023, pihaknya berhasil merealisasikan 71,06% dari total target Rp101,97 triliun. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani