Ruang Guru SDN Babakan Loa 2 Ambruk Diguyur Hujan Deras

Menyusul hujan deras, sebuah bangunan ruang guru di SDN Babakan Loa 2 Kecamatan Pangatikan ambruk, Selasa (15/12/2020).

Ruang Guru SDN Babakan Loa 2 Ambruk Diguyur Hujan Deras
Foto: Zainulmukhtar

INILAH, Garut- Menyusul hujan deras, sebuah bangunan ruang guru di SDN Babakan Loa 2 Kecamatan Pangatikan ambruk, Selasa (15/12/2020).

Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Apalagi peristiwa terjadi pada subuh hari di tengah keadaan lingkungan sekolah sedang sepi. Di ruangan terletak di bagian tengah lingkungan sekolah itu juga tak ada kegiatan apapun. 

"Bangunan diketahui ambruk setelah hujan deras mengguyur sejak Senin sore. Lagipula, memang bangunan ini kondisinya sudah lapuk. Atapnya sudah terlihat mau rusak. Kemungkinan karena itu pula bangunan ini ambruk karena tak mampu menahan guyuran hujan," kata Kepala SDN Babakan Loa 2 Enung Sukaesih.

Baca Juga : Herman-Mulyana Raih Suara Terbanyak di Pilkada Cianjur

Dia menuturkan, usia bangunan ruang guru yang rubuh itu terbilang sudah tua. Dibangun pada 1982, dan merupakan bangunan kelebihan dari bangunan-bangunan ruang kelas di SDN Babakan Loa 2. Bangunan tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai ruang kepala sekolah dan guru. Namun seiring usianya yang tua, beberapa bagian dari bangunan tersebut mulai terlihat lapuk. Sehingga dikosongkan untuk menghindari kemungkinan terjadi peristiwa tak diharapkan. 

Selanjutnya, ruang kepala sekolah dan guru berpindah ke bangunan lain. Sedangkan bangunan lama yang berada persis di tengah lingkungan sekolah dibiarkan kosong.

Rubuhnya bangunan tersebut bagi pihak sekolah sendiri tak menjadi masalah. Bahkan direncanakan lokasi bekas bangunan akan diratakan dan dibenahi untuk dijadikan tempat lapangan upacara. Sehingga nantinya lapangan upacara menjadi bertambah luas dan leluasa. Tidak ada lagi penghalang berupa bangunan di tengah lapangan upacara seperti sebelumnya.  

Baca Juga : Hari Pertama Garut Siaga Bencana, Longsor di Cilawu Hancurkan Satu Rumah Warga

"Hanya, kami masih bingung bagaimana membereskannya. Belum terpikirkan darimana pembiayaannya," ujar Enung.(zainulmukhtar)


Editor : Bsafaat