SEAMEO Biotrop bersama MABIC dan ISAAA Kenalkan Bioteknologi, Produknya Aman Serta Halal

SEAMEO BIOTROP melalui Indonesian Biotechnology Information Centre (indoBic) bekerjasama dengan Malaysian Biotechnology Information Centre (MABIC) dan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications Inc. (ISAAA Inc.) menggelar 6th Asian Short Course on Agribiotechnology, Biosafety Regulation, and Communication.

SEAMEO Biotrop bersama MABIC dan ISAAA Kenalkan Bioteknologi, Produknya Aman Serta Halal
SEAMEO BIOTROP melalui Indonesian Biotechnology Information Centre (indoBic) bekerjasama dengan Malaysian Biotechnology Information Centre (MABIC) dan International Service for the Acquisition of Agri-biotech Applications Inc. (ISAAA Inc.) menggelar 6th Asian Short Course on Agribiotechnology, Biosafety Regulation, and Communication./Rizki Mauludi

Zulhamsyah menjelaskan, sekarang saatnya berkolaborasi bagaimana meyakinkan konsumen sebagai pengguna bioteknologi. Letakan dikepala masyarakat, produk bioteknologi tidak berdampak bagi tubuh dan tidak haram atau halal. Yang pertama pihaknya akan berkomunikasi dengan masyarakat bahwa sebenarnya produk bioteknologi tidak bermasalah bagi kesehatan.

"Kami akan melakukan kolaborasi mengembangkan produk bioteknologi yang dibuat Biotrop dan ISAAA. Peningkatan produktivitas kebutuhan pokok misal padi yang tadinya satu hektar menghasilkan 10-15 ton ditingkatkan 20 ton perhektar.


Global Coordinator BioTrust-ISAAA, Dr. Mahaletchumy Arujanan menjelaskan, para peneliti selalu bekerja dilayar belakang, saat ini masyarakat global mengalami tantangan harga kebutuhan pokok naik dan makanan tidak mencukupi. Bioteknologi dilihat menjadi problem solver atau solusi dari hal itu. Karena saat ini didukung untuk green teknologi agar tidak merusak planet bumi ini.

Baca Juga : Kelanjutan Pembangunan RSUD Parung Bakal Ditanggung APBD Kabupaten Bogor

"Masyarakat pada umumnya berfikir harga kebutuhan pokok rendah dan stok kebutuhan pokok tercukupi. Tanpa memikirkan bagaimana peningkatan produksi bahan-bahan kebutuhan pokok. Maka Bioteknologi ini merupakan solusi dari peningkatan itu. Indonesia dan Malaysia banyak impor jagung dan kedelai. Mengapa impor, padahal kita bisa mengembangkannya," tutur Mahaletchumy.

"ISAAA ada kantor di Filipina untuk Asia dan di Kenya untuk Afrika. Kalau kita saling melengkapi, karena sama-sama dari negara berkembang, kita kolaborasi. Akan dilakukan pertukaran pelajar untuk berkunjung ke masing-masing tempat," tambah wanita cantik yang akrab disapa Maha.

Ditempat yang sama, Manager HCID SEAMEO BIOTROP, Dewi Suryani menuturkan, saat ini waktunya Bioteknologi disampaikan kesemua khalayak, SEAMEO Biotrop bisa melakukan semua tetapi belum bisa komersialisasi karena bioteknologi harus tersertifikasi. Dari mulai aman, pakan dan lainnya, untuk mengurus itu regulasinya lama dan panjang sekali.

Baca Juga : 54 Aduan, 3 Perusahaan Pembuang Limbah ke Sungai Cileungsi Berproses di Kejari Kabupaten Bogor

"Kami bisa melakukan kegiatan komunikasi resiko dan regulasi agar semua kalangan. Saat ini kami berkolaborasi tidak menciptakan produk, tapi mengkomunikasikan tentang bioteknologi kepada masyarakat baik di Indonesia maupun Malaysia dan negara lainnya. Kami komunikasikan, yang produksi swasta. Produk bioteknologi yang sudah muncul di PTPN 11 Jawa Timur yaitu tebu tahan kering. Ada juga jagung tahan hama yang mulai dikenalkan oleh swasta," pungkasnya.*** (Rizki Mauludi)


Editor : JakaPermana