Selama Januari 2023, Terjadi 141 Kali Gempa Bumi di Jabar

Sepanjang Januari 2023 terjadi 141 bencana gempa bumi di Jawa Barat berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung. Dari jumlah tersebut, magnitudo gempa ditemukan berbeda-beda. 

Selama Januari 2023, Terjadi 141 Kali Gempa Bumi di Jabar
Sepanjang Januari 2023 terjadi 141 bencana gempa bumi di Jawa Barat berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung. Dari jumlah tersebut, magnitudo gempa ditemukan berbeda-beda. /ilustrasi

INILAHKORAN, Bandung-Sepanjang Januari 2023 terjadi 141 bencana gempa bumi di Jawa Barat berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung. Dari jumlah tersebut, magnitudo gempa ditemukan berbeda-beda. 

"Ada 6 kejadian gempa bumi lainnya juga terjadi di laut, namun diakibatkan oleh adanya subduksi pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia," ujar Teguh, Rabu (1/2/2023). 

Sedangkan 86 gempa bumi terjadi di darat dengan kedalaman dangkal sebagai aktivitas sesar lokal, dan 10 gempa lainnya terjadi juga di darat yang diakibatkan adanya aktivitas dalam lempeng tektonik Indo-Australia.

"Kejadian gempa bumi terjadi dengan kedalaman yang bervariasi pada rentang 1 hingga 264 km. Sedangkan untuk magnitudo gempa bumi terbesar yang tercatat adalah 5.0 dan magnitudo terkecil yang tercatat adalah 1.3," ungkapnya. 

Teguh menambahkan, sepanjang periode bulan Januari 2023 terdapat tujuh belas kali gempa bumi yang dirasakan. Salah satunya terjadi pada tanggal 03 Januari 2023 pukul 06.55 WIB, yang berpusat 8.14 Lintang Selatan dan 107.89 Bujur Timur pada kedalaman 29 kilometer.

"Gempa berkekuatan 4.9 tersebut dirasakan di wilayah Garut, Pangalengan, Bungbulang, Pameungpeuk, Sindangbarang, dan Cidaun sebesar III MMI, dan wilayah Pangandaran, Tasikmalaya, Cisompet, dan Kota Banjar sebesar II - III MMI," katanya. 

Selain itu, gempa juga dirasakan di wilayah Sukabumi, Cianjur dan Kabupaten Bandung dengan kekuatan sebesar II MMI. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi ini merupakan jenis menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia.

Halaman :


Editor : JakaPermana