Selawat Munjiyat Bisa Mendatangkan Hal Gaib?

ADA yang bertanya tentang selawat Munjiyat, dan apakah benar selawat itu memiliki kehebatan bisa mendatangkan hal-hal gaib?

Selawat Munjiyat Bisa Mendatangkan Hal Gaib?
ADA yang bertanya tentang selawat Munjiyat, dan apakah benar selawat itu memiliki kehebatan bisa mendatangkan hal-hal gaib?
 
Ustaz Ammi Nur Baits menawab sbb:
 
Teks selawat Munjiyat adalah
 
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan selawat itu, Engkau akan menyelamatkan kita dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan. Dan dengan selawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami. Dan dengan selawat itu, Engkau akan membersihkan kita dari semua keburukan/kesalahan. Dan dengan selawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi. Dan dengan selawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati. Dengan rahmatu-Mu, wahai Sang Pemberi Rahmat.
 
Seluruh kaum muslimin sepakat bahwa selawat ini tidak ada dalilnya. Tidak pernah diajarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat, tabiin, maupun tabi tabiin. Bahkan tidak pernah disinggung oleh para imam mazhab, seperti Abu Hanifah, Malik, as-Syafii, dan Ahmad rahimahumullah.
 
Kami tidak tahu dengan pasti, bagaimana sejarah munculnya selawat ini. Hanya saja, ada sebagian orang yang mengatakan bahwa selawat ini pertama kali dibuat oleh seorang tokoh sufi Thariqat Syadziliyah, yang bernama as-Sholeh Musa ad-Dharir.
 
Dan kita bisa menilai, Tariqat Syadziliyah termasuk tahriqat yang menyimpang dari Islam. Mereka berkeyakinan bahwa tokohnya bisa mengetahui yang gaib.
 
Pendiri thariqah ini, Abul Hasan Ali bin Abdillah as-Syadzili mengklaim bahwa dirinya memiliki 10 lautan ilmu, 5 dari kalangan manusia dan 5 dari kalangan ruh. Lima lautan ilmu manusia adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Bakr, Umar, Utsman, dan Ali.Sedangkan lima dari kalangan ruh: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, dan ar-Ruh al-Akbar. (Lathaif al-Minan, al-Askandari, hlm. 146).
 
Karena itu, bagi penganut tariqat Syadziliyah, tokoh mereka dikultuskan melebihi layaknya manusia. Bahkan mereka berkeyakinan, bahwa imamnya telah diberi tahu oleh Allah, siapa saja pengikutnya sampai hari kiamat yang akan dijamin masuk surga.
 
Pertanyaan selanjutnya, layaknya shalawat semacam ini dilestarikan. Sementara sumber shalawat ini dari orang yang memiliki aqidah menyimpang dari ajaran islam?.
 
Terbukti Berhasil
 
Salah satu di antara alasan sebagian orang yang mengamalkan selawat ini, mereka mengatakan bahwa coba-coba membaca selawat ini, terbukti berhasil dan selamat dari mara bahaya. Karena itulah, selawat ini disebut selawat munjiyat (penyelamat). Yang menyelamatkan orang dari musibah yang mengancamnya.
 
Alasan ini bisa kita jawab,
 
1. Bahwa Allah telah menyempurnakan agama islam, karena itu tidak butuh coba-coba.
 
Allah berfirman,
 
Pada hari di mana Aku sempurnakan agama kalian dan Kusempurnakan nikmat kalian. Dan Aku Rida islam sebagai agama kalian.
 
Oleh karena itu, tidak selayaknya amalan syariah dilakukan dengan coba-coba.
 
2. Andai yang mereka lakukan itu baik, tentu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan mengajarkannya.
 
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
 
Tidak ada satupun amal yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka, kecuali telah dijelaskan untuk kalian. (HR. At-Thabrani dalam al-Kabir 1623 dan statusnya shahih).
 
Keadaan yang mengancam keselamatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para pengikutnya terjadi berkali-kali. Bahwa beliau sendiri pernah terkena tombak di pipinya. Ada juga sahabat yang terkena panah. Dan banyak diantara mereka yang meninggal dunia ketika perang.
 
Andai shalawat ini disyariatkan, tentu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan mengajarkannya sebagai modal bagi para sahabat, untuk menjaga keselamatan diri mereka.
 
 
Selawat Terbaik
 
Selawat adalah ibadah dan ibadah yang benar, adalah ibadah yang sesuai tuntunan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara bershalawat yang benar.
 
Dari Kaab bin Ujrah radhiallahu anhu, beliau menceritakan,
 
Para sahabat pernah bertanya, Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi selawat kepada Anda?
 
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
 
Ucapkanlah,
 
Inilah selawat yang diajarkan langsung oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. dan semua pelajaran dari beliau, tentu atas wahyu dari Allah. Sebagai penganut Rasulullah yang baik, selayaknya kita mencukupkan diri dengan selawat yang beliau ajarkan. []


Editor : inilahkoran