Semua Berkewajiban Dakwah Sepanjang Hidup?

BARANGKALI banyak yang mengernyitkan dahi membaca judul di atas. Itulah tema khutbah saya Jum'at 20 September, di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Ayat-ayat al-Qur'an mewajibkan kita untuk mengajak manusia ke jalan Allah, memerintahhkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Semua Berkewajiban Dakwah Sepanjang Hidup?
Ilustrasi/Net

BARANGKALI banyak yang mengernyitkan dahi membaca judul di atas. Ayat-ayat al-Qur'an mewajibkan kita untuk mengajak manusia ke jalan Allah, memerintahhkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Perhatikan, di antaranya, QS Yusuf ayat 108, QS Fussilat ayat 33, QS An-Nahl ayat 125 dan QS Al-Ahzab ayat 39. Baca dan renungkanlah pesan yang dikandung ayat itu. Ternyata, mengajak kebaikan atau berdakwah itu bukan tugas orang-orang tertentu, melainkan kita semua.

Apa yang dimaksud dengan dakwah di sini? Apakah semua kita harus naik mimbar atau podium? Tentu tidaklah begitu. Jumlah podium sangat terbatas, orang yang mampu bicara agama dengan benar dan baik juga terbatas, dan, lebih dari itu, orang yang berani tampil di depan mic atau di atas podium itu pun terbatas. Dakwah yang dimaksud adalah sikap dan gaya hidup yang sesuai dengan syariat Allah, risalah Rasulullah SAW.

Baca Juga : Hoaks Jangan Dianggap Remeh

Sayyidina Umar bin Khattab berkata: "Jadilah kalian semua sebagai da'i (pengajak kebaikan) sedangkan kalian dalam keadaan diam." Para sahabat bertanya: "Bagaimana bisa berdakwah dengan cara diam?" Beliau menjawab: "Dengan akhlak kalian." Akhlak keseharian kita harus diyakinkan sebagai akhlak yang baik yang diniatkan karena Allah SWT. Kita harus belajar menata kata-kata kita, tingkah laku kita, pilihan gaya hidup kita dan pekerjaan kita. Dengan cara inilah kita dicatat sebagai pengajak kebaikan.

Adapun yang memiliki kapasitas dakwah secara verbal, ada beberapa rambu yang harus diperhatikan dan ada beberapa prinsip yang harus dijalankan. Kata ulama, dakwah itu ada seninya yang membuat indah dan diterima, ada etikanya (berkaitan dengan rasa) yang membuat terjalinnya hubungan hati antara sang penyampai dan yang diajak. Kita bisa uraikan lebih panjang tentang hal ini.

Mari kita semua berbuat untuk agama dan bangsa ini. Keluarkan zakat ilmu yang dimiliki, bagi yang berilmu. Keluarkan zakat amal kebaikan, bagi yang selalu berkesempatan berbuat baik, keluarkan zakat harta, bagi mereka yang dianugerahi kelebihan harta. Jika semua orang memilih aktifitas yang terbaik untuk agama dan bangsa, maka kemaslahatan dalam segala bentuknya pastilah akan terwujud. Salam, AIM. [*]

Baca Juga : Wahai Ukhti, Ini Shaf Terbaikmu...


Editor : Bsafaat