Sikap Kami: Isi Otak Bacapres

Siapapun yang melakukan sosialisasi, Anies, Ganjar, Prabowo, semestinya disambut dengan baik. Oleh siapa saja. Sebab, itulah kesempatan untuk mengukur kapasitas dan kapabilitas bacapres bagaimana menjalankan roda pemerintahan dan roda kebangsaan ke depan. Pemikiran-pemikiran itu penting bagi publik, terutama untuk mencari siapa yang patut memimpin negeri ini lima tahun ke depan, sejak 2024. Pemikiran semacam ini penting ketimbang publik diperkenalkan gimmick-gimmick yang sering menipu mata calon pemilih.

Sikap Kami: Isi Otak Bacapres

Pemikiran-pemikiran itu penting bagi publik, terutama untuk mencari siapa yang patut memimpin negeri ini lima tahun ke depan, sejak 2024. Pemikiran semacam ini penting ketimbang publik diperkenalkan gimmick-gimmick yang sering menipu mata calon pemilih.

Karena itu, mereka harus diberi ruang seterbuka mungkin. Itu yang terbaik bagi publik. Tidak setuju dengan pemikirannya, maka ada ruang untuk “menghajar”. Tapi, apa yang hendak dihajar, jika ruang menyampaikan pikiran justru ditutup?

Itu sebabnya, kita menyesalkan adanya, atau akan adanya, perintangan-perintangan seperti itu. Terhadap bacapres siapapun. Mereka harus terus diberi panggung agar “isinya” betul-betul kita ketahui dan pahami. Jangan lagi publik disodorkan dengan pilihan-pilihan seperti membeli kucing dalam karung. Tak banyak mengenal pemikiran kandidat, tapi terpaksa harus memilih di hari pencoblosan.

Jika terjadi pelanggaran-pelanggaran pemilu, sederhana saja. Serahkan ke Bawaslu. Biar mereka yang jadi wasit. Tentu, dengan harapan, jadi wasit yang adil. Jangan pengadil itu kelompok-kelompok, apalagi yang memiliki kepentingan.***

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto