Sikap Kami: Isi Otak Bacapres

Siapapun yang melakukan sosialisasi, Anies, Ganjar, Prabowo, semestinya disambut dengan baik. Oleh siapa saja. Sebab, itulah kesempatan untuk mengukur kapasitas dan kapabilitas bacapres bagaimana menjalankan roda pemerintahan dan roda kebangsaan ke depan. Pemikiran-pemikiran itu penting bagi publik, terutama untuk mencari siapa yang patut memimpin negeri ini lima tahun ke depan, sejak 2024. Pemikiran semacam ini penting ketimbang publik diperkenalkan gimmick-gimmick yang sering menipu mata calon pemilih.

Sikap Kami: Isi Otak Bacapres

UPAYA perintangan sosialisasi terhadap bakal calon presiden/wakil presiden adalah kemunduran bagi demokrasi. Dia juga merintangi rakyat untuk tahu isi kepala calon pemimpinnya.

Belakangan, informasi adanya kecenderungan perintangan terhadap sosialisasi bacapres mulai sering terjadi. Sialnya, paling sering terjadi adalah di Jawa Barat. Salah satu bakal yang kerap kena rintangan adalah Anies Baswedan.

Beberapa kali aktivitasnya mendapatkan rintangan. Mulai dari Soreang, Cililin, dan teranyar di Gedung Indonesia Menggugat. Dalam hal terakhir ini, disebut-sebut karena ada persoalan administratif.

Saat ini, tahapan Pemilu, termasuk Pilpres 2024, memang belum masuk masa kampanye. Pendaftaran capres/cawapres pun belum. Yang bisa dilakukan politisi, calon pemimpin bangsa, adalah sosialisasi. Memperkenalkan diri. Menyampaikan olah pikir tentang bangsa ke depan.

Betapapun belum sampai pada tahap visi-misi yang sahih, sejatinya sosialisasi itu adalah kesempatan bagi publik untuk mengenal olah pikir nbacapres terhadap persoalan bangsa. Termasuk di antaranya persoalan-persoalan yang sedang terjadi di Tanah Air. Bagaimana mereka menyikapi isu-isu terkini yang terjadi di negeri ini.

Dalam konteks kompetisi Pilpres 2024, bacapres yang rajin melakukan sosialisasi adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Bacapres lainnya, Prabowo Subianto, belum seagresif dua kompetitornya itu.

Siapapun yang melakukan sosialisasi, Anies, Ganjar, Prabowo, semestinya disambut dengan baik. Oleh siapa saja. Sebab, itulah kesempatan untuk mengukur kapasitas dan kapabilitas bacapres bagaimana menjalankan roda pemerintahan dan roda kebangsaan ke depan.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto