Stiker Doa atau Jimat di Kendaraan?

Perkembangan jumlah pengguna kendaraan roda dua dan roda empat benar-benar tak dapat dihindari. Maraknya penggunaan stiker baik di kaca maupun badan kendaraan pun turut mewarnai perkembangannya. Lantas, bagaimanakah hukum menempelkan stiker doa-doa tersebut di kendaraan menurut syariat Islam? Apakah hal itu termasuk jimat dan dihukumi syirik bagi pelakunya?

Stiker Doa atau Jimat di Kendaraan?
Ilustrasi/Net

Perkembangan jumlah pengguna kendaraan roda dua dan roda empat benar-benar tak dapat dihindari. Maraknya penggunaan stiker baik di kaca maupun badan kendaraan pun turut mewarnai perkembangannya. Lantas, bagaimanakah hukum menempelkan stiker doa-doa tersebut di kendaraan menurut syariat Islam? Apakah hal itu termasuk jimat dan dihukumi syirik bagi pelakunya?

Menurut Syekh Muhammad Bin Saleh Al-Utsaimin, seorang ulama kontemporer yang ahli dalam sains fiqh dan pernah menjabat sebagai ketua di Hai'ah Kibarul ulama (semacam MUI di Kerajaan Arab Saudi), stiker doa-doa yang ditempelkan pada kaca atau badan kendaraan merupakan jimat jika ditempelkan pada mobil yang sakit, mogok atau bermasalah.

Adapun jika doa-doa tersebut ditempelkan untuk dibaca oleh mereka yang mengendarainya atau yang berada di dalamnya ketika sedang naik kendaraan atau sedang berpergian maka hal itu diperbolehkan. Hal ini bukanlah jimat sehingga tidak masalah karena dilakukan dengan tujuan membantu seseorang untuk berbuat baik merupakan suatu kebaikan pula.

Baca Juga : Puluhan Ribu Meninggal! Ini 3 Cara dari Nabi Agar Selamat dari Pandemi Covid-19

Namun, hal ini dapat menjadi jimat bila seseorang berkata kepada kita, "Jika mobilmu mogok, tempelkanlah stiker doa ini maka mobil akan berjalan lancar dengan kehendak Allah."

Semoga stiker doa hanya semata-mata untuk memudahkan kita menjaga adab dalam berpergian, tidak dijadikan sebagai penolak bala apalagi penyembuh ajaib mobil yang mogok. (DOS)

Baca Juga : Buat yang Ngantor Selama PSBB, Ini Doa Agar Terlindung dari Covid-19


Editor : Bsafaat