Sudah Buntung, Buta, Jomblo, Masih Saja Bersyukur

Seorang salih,Abu Ibrahim, bercerita: suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang.

Sudah Buntung, Buta, Jomblo, Masih Saja Bersyukur
Ilustrasi/Net

"Assalaamualaikum," kataku. Aku seorang yang tersesat dan mendapatkan kemah ini. Anda sendiri siapa?" tanyaku. "Mengapa Anda tinggal seorang diri di tempat ini? Di mana isterimu, anakmu, atau para kerabatmu?"

Orang itu menjawab," Aku seorang yang sakit. Semua orang meninggalkanku, dan kebanyakan keluargaku telah meninggal."

"Kudengar kau mengulang-ulang perkataan,"Segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia. Demi Allah, apa kelebihan yang diberikanNya kepadamu, sedangkan engkau buta, fakir, buntung kedua tangan dan sebatang kara?"

Baca Juga : Bencana Terus Melanda Indonesia, Inikah Teguran Allah Ta'ala untuk Kita?

"Aku akan menceritakannya kepadamu, tapi aku punya satu permintaan. Maukah kamu mengabulkannya?" ia bertanya. Aku menyanggupi.

"Engkau telah melihat sendiri betapa banyak cobaan Allah atasku, akan tetapi segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia, bukankah Allah memberiku akal sehat, yang dengannya aku bisa memahami dan berfikir?"

"Betul," jawabku. Ia melanjutkan, "Berapa banyak orang yang gila?"

"Banyak ," jawabku. "Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia,"kata dia.


Editor : Bsafaat