Tabbayun Belum Membuahkan Hasil, Tim Investigasi Nantikan Jawaban Panji Gumilang

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang keluar dari Ruang Rapat Manglayang, Gedung Sate, sekitar Pukul 17.20 WIB, Jumat 23 Juni 2023, dengan senyuman. Tanpa banyak kata, kala awak media melontarkan sejumlah pertanyaan, dia hanya mengucapkan, Bagus!.

Tabbayun Belum Membuahkan Hasil, Tim Investigasi Nantikan Jawaban Panji Gumilang

“Hasilnya hari ini pihak Al-Zaytun hanya meminta daftar pertanyaan untuk diberikan kepada mereka dan itu sudah disampaikan oleh tim. Soal waktu, memang secepatnya harapan kami sudah bisa jawaban itu disampaikan kembali karena memang ditunggu oleh publik. Soal substansi pertanyaan, memang sesuatu yang sensitif. Tapi tidak keluar dari isu yang berkembang. Kita ingin Jawa Barat kondusif. Ada lima pertanyaan. Tapi tidak bisa sampaikan isinya. Kalau kembali kesini, akan terima. Tapi kalau kirim jawaban, kami terima. Tidak masalah,” paparnya.

Sedang mengenai kans diberhentikannya operasional Ponpes Al-Zaytun, dia mengaku akan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat dan MUI. Bagi tim investigasi saat ini adalah mengembalikan situasi, agar kembali normal dan masyarakat tidak resah akan adanya Ponpes Al-Zaytun.

“Saya kira penghentian tidak, terkait MUI Pusat. Terpenting bagi kami situasi normal kembali, kondusif. Substansi dari pusat,” sambungnya.

Baca Juga : Hampir 3 Ribu Mahasiswa Baru SNBT Diterima, Universitas Padjadjaran Ingatkan Hal Ini

Sementara Ketua Tim Investigasi MUI Pusat Firdaus Syam yang turut hadir mengaku kecewa dengan sikap Panji, karena mengacuhkan mereka. Upaya tabbayun dengan berkirim surat, mendatangi langsung ke ponpes, hingga mencoba untuk bergabung dengan tim investigasi Pemprov Jabar, ditolak mentah-mentah tanpa alasan yang jelas.

“MUI sangat menyayangkan, menyesalkan karena Panji tidak bersedia bertemu tim dari MUI. Kami sudah melakukan langkah, kemarin bahkan ke Indramayu untuk bisa bertemu tapi tidak direspon. Mengirim surat juga sampai sekarang juga tidak. Hari ini kami datang dari Jakarta juga ditolak. Masih berupaya mengirimkan empat pertanyaan penting yang kami titipkan ke tim investigasi agar Panji menjawab pertanyaan. Pertanyaan itu kami rumuskan dari fakta di lapangan, statement-statement oleh Panji. Kami kecewa. Kami minta kejelasan agar ini bisa clear dan MUI bisa memberikan pandangan berdasarkan prinsip ajaran Islam,” kata dia.

Firdaus menambahkan, ada empat pertanyaan yang mereka titipkan kepada tim investigasi Pemprov Jabar kepada Panji yaitu, maksud yang mengatakan Al-Quran bukan kalam Allah, melainkan Nabi Muhammad SAW, menyamakan Al-Quran dengan kitab agama lain, penafsiran Al-Quran yang tidak sesuai kaidah dan penafsiran lain menyangkut hubungan suami-istri.

Baca Juga : Pemprov Jabar Apresiasi Inovasi Produk Buatan Kodam III Siliwangi

“MUI fokus pada kajian paham keagamaan yang disampaikan dan diajarkan beliau di Al-Zaytun. Penafsiran ada kaidah, tidak semua orang bisa melakukan. Saya dengar minta waktu, kita tunggu saja. Tapi MUI juga punya waktu. Langkah selanjutnya. Lebih cepat, lebih bagus. Tim peneliti sudah menyiapkan secara lengkap, dari komisi dari kami dan komisi lain akan mengeksekusi,” tuturnya.


Editor : JakaPermana