Tangani Banjir, Pemkot Hadirkan Kolam Retensi Ciraga Wetland Park 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menambah kolam retensi sebagai upaya penanganan banjir. Teranyar, Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan Kolam Retensi Ciraga Wetland Park di Kecamatan Cibiru, Selasa 27 Desember 2022. 

Tangani Banjir, Pemkot Hadirkan Kolam Retensi Ciraga Wetland Park 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menambah kolam retensi sebagai upaya penanganan banjir. Teranyar, Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan Kolam Retensi Ciraga Wetland Park di Kecamatan Cibiru, Selasa 27 Desember 2022. /istimewa
INILAHKORAN, Bandung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menambah kolam retensi sebagai upaya penanganan banjir. Teranyar, Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan Kolam Retensi Ciraga Wetland Park di Kecamatan Cibiru, Selasa 27 Desember 2022. 
Total, kini Kota Bandung memiliki 9 kolam retensi. Kolam retensi lainnya di antaranya di Taman Lansia, Kandaga Puspa, Sarimas, Sirnaraga, Rancabolang, Gedebage.
Yana Mulyana mengatakan, Kolam Retensi Ciraga Wetland Park bisa mengurangi dampak banjir yang biasa terjadi di Kota Bandung. 
"Alhamdulillah kita semua di tengah cuaca yang konon katanya ekstrem bisa terus juga mengurangi dampak banjir di kota Bandung lewat kolam-kolam retensi. Termasuk biopori, sumur imbuhan, dan rumah pompa," kata Yana Mulyana. 
Selain itu, juga berfungsi sebagai lokasi konservasi air serta menjadi ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai objek wisata serta meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan semakin membuat ruang-ruang publik seperti ini indeks kebahagiaan warga masyarakat Kota Bandung juga terus meningkat," ucapnya. 
Dengan dibangunnya berbagai ruang publik di Kota Bandung, ia mengajak masyarakat untuk bersama menjaga lingkungan.
"Ini adalah bentuk kolaborasi nyata yang berhasil dilakukan antara pemerintah masyarakat dan kelompok lainnya," ujar dia. 
Sementara itu, Kepala DSDABM Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, kolam retensi tersebut dibangun di tanah seluas 5.396 meter persegi. Dibangun dengan tujuan untuk konservasi air dikawasan mata air supaya debitnya tidak berkurang.
"Saat ini ada 67 mata air di Kota Bandung sehingga ini dianggap penting untuk melestarikan mata air," Didi Ruswandi. 
Didi Ruswandi menyebut, ada tiga prinsip utama yang harus dipenuhi dalam sebuah pembangunan yakni harus memenuhi peningkatan kesejahteraan ekonomi, kehidupan sosial yang aman kemudian nyaman dan inklusif.
"Kemudian, meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang terjaga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Itu yang kita upayakan selama ini," ucapnya. *** (yogo triastopo) 


Editor : JakaPermana