Tips Mencari Calon Istri Religius

INI adalah sebuah kisah tentang seorang pemuda saleh yang sedang mencari calon pendamping hidupnya. Meskipun belum diketahui pasti apakah ini kisah nyata atau fiktif, namun semoga pelajaran yang terkandung di dalamnya dapat bermanfaat bagi para muslimah terutama yang belum menikah.

Tips Mencari Calon Istri Religius

Pertanyaan pertama, gadis itu mengatakan bahwa yang paling dia cintai adalah ibunya. Orangtuanya bertanya, "Apa yang salah dengan hal itu?" Pemuda itu menjawab, "Tidaklah dikatakan Muslim, hingga dia mencintai Allah dan RasulNya (shalallahualaihi wa sallam) melebihi siapa pun di dunia ini".

Jika seorang wanita mencintai Allah dan Nabi (shalallahualaihi wa sallam) lebih dari siapapun, dia akan mencintaiku dan menghormatiku, dan tetap setia padaku, karena cinta itu, dan ketakutannya kepada Allah Subhanahu wa Taala, dan kami akan berbagi cinta ini, karena cinta ini adalah yang lebih besar daripada nafsu untuk kecantikan.

Pertanyaan kedua, wanita itu bilang dia sibuk sehingga tidak sempat belajar Alquran. Maka aku pikir semua manusia itu mati, kecuali mereka yang memiliki ilmu. Dia telah hidup selama 20 tahun dan tidak menemukan waktu untuk mencari ilmu, mengapa aku harus menikahi seorang wanita yang tidak mengetahui hak-hak dan kewajibannya, dan apa yang akan dia ajarkan kepada anak-anakku, kecuali bagaimana untuk menjadi lalai, karena wanita adalah madrasah (sekolah) dan guru terbaik. Dan seorang wanita yang tidak memiliki waktu untuk Allah, tidak akan memiliki waktu untuk suaminya.

Pertanyaan ketiga, wanita itu marah ketika aku bertanya apa yang membuatnya pantas untuk aku nikahi sedangkan telah banyak wanita yang datang lebih cantik lagi pintar daripada dia.

Orangtanya berkata bahwa itu sesuatu yang menyebalkan bagi seorang wanita. Pemuda itu menjawab, "Nabi (shalallahualaihi wa sallam) mengatakan Jangan marah, jangan marah, jangan marah, ketika ditanya bagaimana untuk menjadi saleh, karena kemarahan adalah datangnya dari setan. Jika seorang wanita tidak dapat mengontrol kemarahannya dengan orang asing yang baru saja ia temui, apakah kalian pikir dia akan dapat mengontrol amarah terhadap suaminya?

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah di atas adalah dalam sebuah pernikahan hendaknya orang lebih mementingkan ilmu, bukan kecantikan. Beramal, bukan hanya berceramah atau membaca. Mudah memaafkan dan tidak gampang marah. Keshalihan dan ketaatan kepada Allah, bukan hanya nafsu.

Sedangkan memilih pasangan hendaknya adalah orang yang mencintai Allah SWT di atas segalanya yang ada di dunia ini, mencintai Rasulullah Saw di atas manusia yang lain, Memiliki ilmu islam dan mau beramal dengan ilmu tersebut, dapat mengontrol kemarahan, dan mudah diajak musyawarah atau berkomunikasi.


Editor : Bsafaat