TSI Bogor Hasilkan Maggot 500 Kg Setiap Hari dari Sampah Makanan

Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mampu menghasilkan maggot hingga seberat 500 kg per hari dari pengelolaan sampah makanan melalui sistem Integrated Waste Management (IWM).

TSI Bogor Hasilkan Maggot 500 Kg Setiap Hari dari Sampah Makanan
Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mampu menghasilkan maggot hingga seberat 500 kg per hari dari pengelolaan sampah makanan melalui sistem Integrated Waste Management (IWM)./antarafoto

INILAHKORAN, Bogor-Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mampu menghasilkan maggot hingga seberat 500 kg per hari dari pengelolaan sampah makanan melalui sistem Integrated Waste Management (IWM).

Direktur Utama PT Greenprosa Arky Gilang Wahab, di Cisarua, Bogor, Kamis, mengungkapkan bahwa maggot atau Black Soldier Fly (BSF) yang dihasilkan itu dipasarkan dengan harga Rp35 ribu-Rp55 ribu/kg.

Greenprosa sebagai pengelola IWM di Taman Safari Bogor setiap harinya mengolah sampah sekitar 10 truk dengan berat rata-rata 1 ton/truk. Setiap 1 truk, sampah organiknya terdiri dari 40-50 persen untuk pengembangbiakan maggot.

Baca Juga : Bantu PAD, Bappenda Kabupaten Bogor Berikan Anugerah ke 31 Wajib Pajak

"Kita anggap tertinggi 10 truk/hari, jadi 15 ton hasil maggotnya itu 10 persennya," ujar Arky.

Ia menerangkan proses pengembangbiakan maggot BSF tidak membutuhkan waktu lama, mulai dari menetas telur hingga bisa dipanen hanya membutuhkan waktu sekitar 14 hari.

"Dari baby larva umur 5 hari itu kita langsung berikan ke sampah organik untuk diurai. Dalam 1 hari, dia bisa 4 sampai 10 kali lipat dari berat badannya, dia urai sampah organik food waste dan food loss itu," ujarnya pula.

Baca Juga : Dihadapan Emak-emak Pengusaha di Bogor, Sandiaga Uno Curcol Gagal Jadi Cawapres Ganjar Pranowo 

Maggot kering yang dihasilkan dari sampah sisa makanan ini mengandung manfaat, mulai dari pakan ternak hingga bahan dasar kosmetik.
"Maggotnya bisa dijual kering, bisa diekstrak jadi tepung protein dan minyak. Minyak untuk kosmetik. Ada beberapa market yang membutuhkan, pertama itu memang secara industri feed mill (industri pakan ternak) untuk pakan ayam, pakan ikan itu membutuhkan," ujar Arky pula.

Halaman :


Editor : JakaPermana