Uu Harap Kasus Penganiayaan ART di KBB Tidak Terulang Kembali

akil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan dan berharap, kasus penganiayaan Asisten Rumah Tangga (ART) di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat baru-baru ini tidak terulang kembali.

Uu Harap Kasus Penganiayaan ART di KBB Tidak Terulang Kembali

“Saya berharap kepada masyarakat Jawa Barat, kalau ada kejadian di sekitar kita. Ini harus benar-benar peka, benar-benar respek. Karena menurut informasi kejadian dirumah itu bukan sekali ini, bahkan sering. Ini juga alhamdulillah, saya mengucapkan terimakasih. Harapan kami, tidak lagi apriory terhadap lingkungan. Kalau terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, kita berusaha membantunya. Kepada masyarakat, janganlah buat aniaya pembantunya,” ucapnya.

“Kita harus bisa memberikan pengertian dan kesadaran kepada masyarakat, terutama kesadaran beragama karena Insya Allah dengan agama akan lebih terarah. Keimanan dan ketakwaan kita menjadi landasan untuk hormat pada siapapun, termasuk kepada pembantu rumah tangga,” sambungnya.

Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan dibuat suatu regulasi khusus bila kejadian serupa terulang, dalam menguatkan peraturan-peraturan yang sudah eksis pada saat ini. Dimana tujuannya agar tidak terjadi lagi insiden tindak kekerasana, di lingkungan masyarakat.

Baca Juga : Pemprov-DPRD Jabar Sepakati Prompemperda 2023

“Undang-undang sudah ada. Tapi tidak menutup kemungkinan, kalau kejadian terus-menerus marak. Ya ada sebuah struktur yang dibuat untuk menguatkan. Tapi harapan kami, untuk menyadarkan masyarakat jangan menunggu Perda. Sudah saja dengan Perda lama, sesuai hukumnya saja,” terangnya.

Pak Uu melanjutkan, selain bantuan pengobatan pihaknya juga akan mengupayakan mencari solusi agar korban kembali mendapatkan pekerjaan, dengan didukung oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat. Mengingat kondisi sosial korban menurutnya memang layak untuk dibantu lebih lanjut.

“Masalah berobat, kita bantu yang dari Pemprov Jawa Barat. Kemudian masalah pekerjaan, nanti kita bicarakan karena dia memang butuh pekerjaan. Dia seorang mohon maaf, ibu rumah tangga yang merangkap mencari nafkah karena sudah tidak punya suami dan punya anak satu. Nah ini juga harus dipikirkan, yang jelas sekarang sedang ditangani DP3AKB bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat,” tutupnya. (Yuliantono)  

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti