Warga Desa Kertamulya Padalarang Tolak Pembangunan Tower Sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung

Rencana PT KCIC untuk membangun tower sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung di Kampung Pabrik Tahu RT 01/RW 08, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang kembali menuai permasalahan serius lantaran dampak negatif yang ditimbulkan.

Warga Desa Kertamulya Padalarang Tolak Pembangunan Tower Sinyal Kereta Cepat Jakarta Bandung
Rencana pembangunan tower untuk sistem persinyalan Kereta Cepat Jakarta Bandung tersebut terlalu berdekatan permukiman warga Padalarang dan dikhawatirkan bakal menimbulkan berbagai dampak negatif. (agus satia negara)

"Mulai dari radiasi, sambaran petir, masalah sinyal seluler, serta dampak paling besar seperti potensi tower runtuh serta merosotnya harga jual rumah," tuturnya.

"Dampak lainnya bagimana kalau runtuh? jadi kami gak mau ada bayang-bayang masalah ini, makanya kita minta pindah lokasinya," sambungnya.

Ia mengaku, selama ini warga tak pernah diberi sosialisasi atau izin rumah tangga terkait pembangunan tower tersebut.

Baca Juga : Tekan Kriminalitas, Kota Bandung Perbanyak Lampu Penerangan

Bahkan, sambung dia, informasi terkait rencana pembangunan tower ini juga didapat warga secara tidak resmi dari para pekerja kasar. 

"Mereka katanya mau bangun tower setinggi 40 meter di sini. Pondasi 9x9 meter dengan kedalaman 6 meter," ucapnya.

"Jangankan kajian lingkungan atau izin, sosialisasi saja tidak pernah," imbuhnya.

Baca Juga : Libur Tahun Baru 2023, Tiga Objek Wisata di Lembang KBB Ini Diserbu Pengunjung dari Berbagai Daerah 

Sementara itu, Ketua RW 08 Desa Kertamulya Asep Buchori menyebut ada sekitar 100 rumah yang berada di dekat tower tersebut.


Editor : Doni Ramdhani