Wasiat Rasulullah kepada Anak Muda

KETIKA berbicara mengenai muda dan tua, banyak orang akan mengaitkannya dengan umur. Padahal umur berbeda dari usia.

Wasiat Rasulullah kepada Anak Muda
Ilustrasi/Net

KETIKA berbicara mengenai muda dan tua, banyak orang akan mengaitkannya dengan umur. Padahal umur berbeda dari usia.

Dalam Bahasa Arab, umur berhubungan dengan sesuatu yang dimakmurkan. Usia berarti lama waktu kita hidup dan umur adalah seberapa banyak usia kita diisi amal saleh (baqiyatush shliht) yang akan menyumbang bekal menghadap Allah di hari hisab nanti.

Ingatlah surah Al Mulk ayat 2 ketika Allah berfirman, "Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya." Menarik bahwa Allah menciptakan hidup dan mati untuk menjadikannya sebagai ujian siapa orang yang paling sempurna amal-amalnya.

Baca Juga : Pisah Ranjang dan Tiada Cinta, Sama dengan Cerai?

Lalu, apa betul Islam dan Rasulullah memberikan kemuliaan kepada orang tua dan tidak terlalu memperhatikan anak muda dan menganggapnya hal biasa?

Ada peristiwa di akhir masa hidup Rasulullah saw. Beliau mempersiapkan ekspedisi ke perbatasan jazirah Arab dengan Syam untuk mengatasi persoalan nabi palsu. Rasulullah membentuk pasukan dan menunjuk seorang anak muda berusia 18 tahun sebagai panglima. Namanya Usamah bin zaid.

Para sahabat saat itu terkejut. Riwayat menyebutkan, Rasulullah saw meninggal tapi ekspedisi belum juga dikirim. Kemudian Sayidina Abu Bakar memutuskan untuk melanjutkan ekspedisi. Namun Sayidina Umar datang berkata, "Kalaupun engkau hendak mengirim, gantilah panglimanya. Usamah terlalu muda untuk memimpin ekspedisi yang besar." Abu Bakar loncat dan memegang janggut Umar dan berkata, "Apakah engkau meragukan keputusan Rasulullah? Aku tidak akan mengubah keputusan yang sudah diambil beliau."

Baca Juga : Ranjang, Tempat Menyelesaikan Masalah Pasutri!

Waktu Nabi mengangkat Usamah, banyak sahabat dan calon panglima lain yang lebih berpengalaman protes. Tapi apa respon Rasulullah? "Ketahuilah anak muda ini dan orang tuanya adalah pendukungku yang setia." Rasulullah lalu membacakan surah Al-Hadid ayat 16, "Janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." Lewat ayat ini, Rasulullah seperti mengingatkan dan menyindir bahwa orang yang sudah tua belum tentu lebih baik.

Halaman :


Editor : Bsafaat