Waspada Sesar Lembang, Camat Parongpong Prediksi Dampak di Wilayahnya

Berada tepat di llintasan Sesar Lembang yang membentang sepanjang 22 kilometer dari Kecamatan Lembang hingga Kecamatan Padalarang, warga di wilayah Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus sigap dan waspada.

Waspada Sesar Lembang, Camat Parongpong Prediksi Dampak di Wilayahnya

Terkait kerusakan yang bisa terjadi di wilayah Parongpong, sebut Herman, bisa saja sejumlah akses jalan utama yang mengarah ke Parongpong terputus tidak bisa dilintasi.

Antara lain, sambung dia, Jalan Kolonel Masturi dari arah Cisarua, Jalan Cihanjuang dari arah Bandung, dan di dekat Imah Seniman Jalan Kolonel Masturi yang merupakan akses utama dari Lembang.

"Makanya kalau jalan utama itu terputus atau terhalang bangunan yang runtuh atau longsor akibat gempa Sesar Lembang, maka Kecamatan Parongpong akan terisolasi," sebutnya.

Baca Juga : Iduladha 1444 H, Dispernakan KBB Siapkan 13 Ribu Label Sehat Hewan Kurban

"Satu-satunya bantuan atau transportasi yang bisa diakses hanya lewat jalur udara," imbuhnya.

Lebih jauh Herman menuturkan, di Kecamatan Parongpong terdapat total tujuh desa, yang tiga di antaranya berada tepat di atas lintasan Sesar Lembang. Yakni Desa Karyawangi, Desa Cihanjuang Rahayu, dan Desa Cihideung.

"Di tiga desa itu terdapat sebanyak kurang lebih 40 ribu jiwa, sedangkan jika di total warga di tujub desa se-Kecamatan Parongpong jumlahnya mencapai antara 90 ribu -120 ribu jiwa," tuturnya.
 
"Pemahaman dan kewaspadaan itulah yang kami harapkan bisa muncul dari masyarakat dari simulasi kebencanaan ini. Sehingga mereka bisa tahu harus kemana dan apa yang mesti dilakukan ketika ada bencana, makanya warga turut dilibatkan dalam simulasi ini," terangnya.

Baca Juga : Hampit 40 Ribu Kendaraan Masuk Bandung Lewat Cipularang, 38 Ribu Menuju Puncak

Berdasarkan data BPBD KBB, di Kecamatan Lembang ada tujuh desa yang berpotensi terdampak Sesar Lembang, antara lain  Desa Cikahuripan, Desa Kayu Ambon, Desa Pagerwangi, Desa Langensari, Desa Mekarsari, Desa Cibodas, dan Desa Suntenjaya.


Editor : JakaPermana