Wisata Virtual, Tantangan Baru Turisme Indonesia

Lebih sembilan bulan pandemi virus corona telah "menyeret" banyak hal ke ruang digital, pembatasan dan pelarangan perjalanan telah menciptakan destinasi baru dalam industri pariwisata, yakni wisata virtual. 

Wisata Virtual, Tantangan Baru Turisme Indonesia
Ilustrasi/Antara Foto

Wisata virtual sekarang bahkan memungkinkan Anda melakukan petualangan mustahil melalui sarana virtual. Orang yang tidak punya cukup uang untuk terbang ke Italia secara fisik, sekarang bisa mengunjungi menara Pisa dari sofa di rumahnya.

Atau, orang yang tidak punya kemampuan berenang kini bisa melakukan penyelaman laut dalam tanpa menyentuh air, terbang di atas kota favorit, mendaki puncak Everest, bahkan berjalan di bulan.

Tantangan baru
Wisata virtual yang menyuguhkan pengalaman virtual/virtual experience (VE) dan realitas virtual (VR) yang berkembang pesat, jelas menjadi tantangan baru bagi pariwisata Indonesia. Tantangan yang tentu juga membawa peluang baru di sana.

Baca Juga : Akademi U23 Slalom, Cetak Peslalom Muda Terbaik

Wisata virtual tidak saja membawa implikasi pada meningkatnya pengalaman orang dalam berwisata, melakukan hal yang mustahil bisa dilakukan di dunia fisik, tapi juga pertimbangan biaya bakal menjadi alasan orang melakukan hal itu.

Bisa dibayangkan, bagaimana jika nanti orang-orang lebih suka berwisata virtual ketimbang fisik, atau setidaknya banyak yang mengurangi wisata fisik dengan pertimbangan biaya. Ini yang harus dijawab dan dicermati karena devisa pariwisata mengalir lantaran kunjungan fisik.

Belum lagi, penghidupan bagi masyarakat di sekitar destinasi wisata yang biasanya mendapatkan keuntungan dari belanja para turis, baik ketika mereka makan, menginap, beli baju atau pakaian, hingga membeli gelang yang harganya hanya 5 ribuan rupiah.

Ya, ini bentuk disrupsi lain akibat perkembangan teknologi, selain fintech di industri keuangan, layanan online angkutan di industri transportasi, marketplace yang memanjakan orang berbelanja dari rumah dan "melumpuhkan" toko offline, serta banyak lagi.


Editor : Bsafaat