Wujudkan Kota Ramah dan Layak Anak, Pemkot Bandung Permudah Pembuatan Akte Siswa RMP

Pemkot Bandung terus memberikan prioritas dan perhatian khusus pada hak anak baik fisik, psikologis maupun sosial. Hal itu dilakukan sebagai keseriusan mewujudkan Kota Bandung sebagai kota ramah dan layak anak.

Wujudkan Kota Ramah dan Layak Anak, Pemkot Bandung Permudah Pembuatan Akte Siswa RMP
Berbagai program kota ramah dan layak anak tersebut diantaranya pemberian kemudahan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) melalui program Pemkot Bandung khususnya Pembuatan KIA Kerja Sama dengan Sekolah Anak (Kisanak). Dengan KIA anak-anak bisa mendapatkan kemudahan akses kesehatan, pendidikan, perbankan, transportasi dan layanan publik lainnya. (istimewa)

INILAHKORAN, Bandung - Pemkot Bandung terus memberikan prioritas dan perhatian khusus pada hak anak baik fisik, psikologis maupun sosial. Hal itu dilakukan sebagai keseriusan mewujudkan Kota Bandung sebagai kota ramah dan layak anak.

Berbagai program kota ramah dan layak anak tersebut diantaranya pemberian kemudahan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) melalui program Pemkot Bandung khususnya Pembuatan KIA Kerja Sama dengan Sekolah Anak (Kisanak). Dengan KIA anak-anak bisa mendapatkan kemudahan akses kesehatan, pendidikan, perbankan, transportasi dan layanan publik lainnya.

Saat ini realisasi pembuatan KIA di Kota Bandung hingga Juni 2023 terhitung sebanyak 294.570 kartu diterbitkan dari total 642.854 anak atau mencapai 48 persen dari target nasional sebesar 50 persen.

Baca Juga : SP Tiga Turun, Pengambilalihan Lahan Kebun Binatang Bandung Segera Dilakukan Pemkot Bandung 

Selain itu, ada pula kemudahan mendapatkan Akta Kelahiran melalui program Mepeling (Memberikan Pelayanan Keliling). Akta kelahiran berguna sebagai bentuk pengakuan negara mengenai status individu hingga bahan rujukan penetapan identitas dalam dokumen lainnya.

Tak hanya itu, ada pula program bantuan Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) bagi anak usia sekolah SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Jenis bantuan yang diberikan adalah operasional, personal dan keuangan.

Pelaksana harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengungkapkan, pada APBD Kota Bandung, anggaran untuk program rawan melanjutkan pendidikan (RMP) setiap tahun tergolong cukup besar yakni mencapai Rp100-120 miliar.

Baca Juga : Perangi Sindikat TPPO, BP2MI Gelar FGD Bangun Sinergi Bersama APH

Selain itu, 80 puskesmas di Kota Bandung juga sudah ditetapkan menjadi Pelayanan Ramah Anak di Puskesmas (PRAP).

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani