10 Hari, Pemkot Bandung Gelar Barang Murah di 30 Kecamatan, Omzetnya Rp1 Miliar

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan 10 hari di 30 kecamatan mencatatkan omzet mencapai Rp1 miliar.

10 Hari, Pemkot Bandung Gelar Barang Murah di 30 Kecamatan, Omzetnya Rp1 Miliar
Pemkot Bandung menggelar pasar murah di 30 kecamatan dengan omzet mencapai Rp1 miliar.
INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan kegiatan pasar murah yang dilaksanakan 10 hari di 30 kecamatan mencatatkan omzet mencapai 1 miliar. 
"Total penjualan dari hari pertama sampai ke sembilan ini, kita sudah di Rp 913.715.900. Kalau ditambah hari ini, saya yakin tembus di atas Rp 1 miliar karena nambah tiga kecamatan Cicendo, Sukasari dan Mandalajati," kata Elly Wasliah, Senin 10 Oktober 2022.
Dikemukakan Elly Wasliah, kegiatan pasar murah di Kota Bandung dilaksanakan sejak 19 September hingga 10 Oktober hari ini. Dalam sepekan, pihaknya melaksanakan pasar murah setiap tiga hari dengan per hari untuk tiga kecamatan. 
Elly Wasliah menyebut, kegiatan pasar murah dilaksanakan sebagai antisipasi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan mencegah praktik inflasi. Harga yang dijual di pasar murah relatif lebih murah dibandingkan yang dijual di pasaran. 
"Gas tiga kilogram di pasar Rp 23-24 ribu, sekarang dijual Rp 16.500. Beras medium per lima kilogram dijual Rp 42, sedangkan di pasar sudah Rp 10 ribu per kilogram dan telur dijual Rp 23 per kilogram serta minyak kita dijual Rp 22 ribu per dua liter," ucapnya.
Elly mengatakan, respon masyarakat mengikuti kegiatan pasar murah sangat antusias. Kegiatan pasar murah ideal dilaksanakan di 151 kelurahan, namun saat ini masih dilaksanakan di 30 kecamatan karena terkait masalah anggaran. 
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bandung Aan Andi Purnama mengatakan, kegiatan pasar murah merupakan langkah yang diperlukan untuk menstabilkan harga. Serta membantu masyarakat menengah ke bawah untuk mendapat keperluan sehari-hari. 
"Saya harapkan pasar murah ke depan bisa per kelurahan lebih efektif. Tapi memang kegiatan seperti ini harus sering dilakukan membantu masyarakat. Kalau bisa satu bulan sekali idealnya. Artinya kalau 30 kecamatan sebulan sekali lebih efektif," kata Aan Andi Purnama. *** (yogo triastopo) 


Editor : Zulfirman