5 Ribuan Mahasiswa UIN SGD Gelar KKN, Tapi Virtual

Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UNI SGD) Bandung Mahmud melaksanakan pelepasan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN DR) berbasis pemberdayaan masyarakat (Sisdamas) 2021, yang dilakukan melalui telekonferensi aplikasi zoom.

5 Ribuan Mahasiswa UIN SGD Gelar KKN, Tapi Virtual

INILAH, Bandung - Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UNI SGD) Bandung Mahmud melaksanakan pelepasan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN DR) berbasis pemberdayaan masyarakat (Sisdamas) 2021, yang dilakukan melalui telekonferensi aplikasi zoom.

KKN DR Sisdamas berlangsung dari tanggal 2-31 Agustus 2021 yang diikuti 5.297 mahasiswa dari sejumlah Fakultas di UIN SGD Bandung.

"Saya mengajak seluruh civitas akademika UIN SGD Bandung untuk terus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Meski dalam suasana wabah corona, masih bisa melakukan kegiatan," ujar Rektor, Selasa (3/8/2021).

Dia mengungkapkan, kesehatan dan keselamatan pendidik, tendik, siswa serta lainnya menjadi prioritas utama. Oleh karena itu kuliah dilaksanakan dengan moda daring. Karena tidak ada yang menjamin wabah bisa hilang dari lingkungan, maka KKN yang juga karena sudah memasuki masanya berdasarkan kalender akademik, tidak mungkin bisa dihilangkan atau dimundurkan. Sebab, risikonya ketika dimundurkan mahasiswa terlambat menyelesaikan studi.

"Padahal, kalau terlambat studi tentu akan merepotkan mahasiswa, orangtua mahasiswa, termasuk lembaga terkait akreditasi. Jadi banyak pihak yang kita selamatkan dengan adanya kegiatan KKN DR Sisdamas,” jelasnya.

Menurut Mahmud, melalui KKN DR Sisdamas ini diharapkan dapat melahirkan terobosan baru tentang KKN yang berbasis pada kampung halaman.

“Muncul inspirasi buat saya, supaya kontrolnya bukan hanya dosen pembimbing, tapi masyarakat sekitar, tetangganya. Dan antum sebagai mahasiswanya bisa dirasakan untuk masyarakat atau tetangganya. Dugaan saya akan lebih kreatif, lebih inovatif, sebab ada cerita kalau kita kepepet kadang-kadang kreativitas itu muncul. Kalau tidak kepepet, enjoy, tidak kreatif. Mudah-mudahan hasil KKN ini memberikan manfaat dan dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Dia menjelaskan upaya menghadapi adaptasi kebiasaan baru, harus menggunakan dua pendekatan. Pertama, secara lahir (medis) mengikuti aturan-aturan protokol Covid-19, yakni jaga jarak, bermasker, cuci tangan, dan di rumah aja. Kedua, pendekatan batin (agama) seperti berdoa setiap pagi dan sore, dawam wudhu, jangan mendatangi tempat yang sudah terkena wabah, banyak beristighfar, dan berdoa.

“Dalam mendukung program Jabar Juara Lahir Batin, di tengah situasi seperti ini mari tingkatkan iman dan takwa kita kepada yang maha kuasa. Yakinlah jika dua pendekatan lahir batin ini kita lakukan kuasa Allah akan kita rasakan. Mahasiswa yang menjalankan KKN DR UIN harus ikut berkontribusi dan mengkampanyekan dua pendekatan lahir dan batin dalam menyikapi wabah Corona ini,” tegasnya.

Sebagai catatan, kegiatan ini merujuk pada SKB 4 Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun akademik 2020/2021. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri dalam Negeri membuat komitmen bersama terkait dengan persoalan proses pembelajaran dalam situasi Covid-19. (Okky Adiana)


Editor : Zulfirman