Akhlak Baik dari Hati yang Baik

ALHAMDULILLAH. Puji dan syukur hanya kepada Allah Swt. Beruntunglah orang yang senantiasa mendapat petunjuk Allah, semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Akhlak Baik dari Hati yang Baik
Ilustrasi/Net

ALHAMDULILLAH. Puji dan syukur hanya kepada Allah Swt. Beruntunglah orang yang senantiasa mendapat petunjuk Allah, semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

Rasulullah Saw bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging itu buruk, maka buruklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu hati." (HR. Bukhori dan Muslim)

Akhlak yang baik bersumber dari hati yang baik. Hati yang bersih akan memancarkan akhlak yang mulia. Seperti teko, ia hanya mengeluarkan isi teko. Jika di dalamnya kopi maka akan keluar kopi, jika di dalamnya susu, maka akan keluar susu, jika di dalamnya air comberan maka itulah yang ia keluarkan.

Baca Juga : Keajaiban Datang Bersama Ketulusan

Jadi kalau kita ingin punya akhlak yang baik, maka harus berjuang agar memiliki hati yang baik. Bagaimana agar memiliki hati yang baik, kuncinya adalah belajar dan bersungguh-sungguh. Ilmu akan sia-sia jika tidak dipraktikkan, ilmu akan percuma jika tidak diamalkan. Namun, amal juga akan menguap begitu saja jika tidak diiringi dengan keistiqomahan atau konsistensi.

Bagaimana agar hati kita senantiasa baik dan jernih. Kebaikan hati akan terjaga sesuai dengan kekuatan dzikir kita, yaitu ingatan kita kepada Allah Swt. Semakin hati kita penuh dengan dzikrulloh, maka hati akan lebih tenang dan bersih dari bibit-bibit penyakit hati. Salah satu bentuk dzikir adalah setiap ucapan dan sikap kita selalu dikaitkan kepada Allah. Setiap kali akan mengucapkan sesuatu atau melakukan sesuatu, bertanyalah kepada diri sendiri, "Kalau saya melakukan ini, Allah suka atau tidak?!"

Cara dzikir yang lain adalah dengan sering memeriksa niat, apakah kita sedang riya atau tidak, sombong atau tidak, mencari pujian manusia atau penilaian Allah, ikhlas atau mengharap pamrih manusia, dan seterusnya. Pergulatan hati kita yang seperti ini pasti diketahui oleh Allah dan jika kita mendekatkan diri kepada-Nya, niscaya Allah akan memudahkan kita memiliki hati yang bersih dan istiqomah dalam kemuliaan akhlak. Betapa beruntung orang yang senantiasa terbimbing oleh petunjuk Allah Swt. dan memiliki akhlak mulia. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian. Aamiin yaa Robbal aalamiin.[smstauhiid]

Baca Juga : Ikhlas Doakan Sesama


Editor : Bsafaat