Alihkan Perhatian Anak Terhadap Gawai, Yayasan Bakti 45 Sejahtera Lembang Hadirkan Metode Belajar Ini

Anak-anak dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi dampak dari kecanduan gadget. Melihat kondisi tersebut, Yayasan Bakti 45 Sejahtera berupaya untuk mengalihkan perhatian anak terhadap gawai atau handphone yang kini menjadi kebiasaan setiap hari. 

Alihkan Perhatian Anak Terhadap Gawai, Yayasan Bakti 45 Sejahtera Lembang Hadirkan Metode Belajar Ini
Pendiri Yayasan Bakti 45 Sejahtera Salim mengatakan, pihaknya bersama para relawan setiap akhir pekan mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan cara asik, terutama mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. (agus satia negara)

"Di tengah gempuran teknologi, kita harus menjadi contoh dan keprihatinan kita lihat di lapangan anak-anak lebih banyak ke gadget," sebutnya. 

"Jadi kita berupaya untuk memberikan kesibukan yang lain bagi anak-anak, tentunya yang menyenangkan agar mereka juga tidak jenuh," sambungnya.

Ia mengaku, yayasan yang berdiri sejak 2019 ini memiliki 10 anak asuh dengan berbagai tingkat pendidikan mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. 

Baca Juga : Kolaborasi Grab dan BenihBaik Berikan Beasiswa Puluhan Anak Mitra Berprestasi di Bandung

Namun, lanjut dia, saat metode belajar asik itu diterapkan, anak-anak yang berada di wilayah Nagrag Lembang pun dipersilahkan untuk mengikuti agar mendapatkan wawasan pendidikan diluar sekolah formal.

"Karena kita lihat kalau lagi libur atau sesudah sekolah, mereka itu asik main gadget, asik sendiri. Bahkan mereka jarang main sama teman-temannya. Itu yang kita khawatirkan, karena kalau tidak terkontrol juga dampaknya bisa berbahaya," bebernya.

Dengan adanya gerakan tersebut, dia berharap, dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak, terutama melepas kebiasaan bermain gawai. 

Baca Juga : Partai Demokrat Kab Bandung Yakin Anies Baswedan-AHY Pasangan Ideal untuk Perubahan Indonesia

Terlebih, yayasan yang masih seumur jagung tersebut masih terus berupaya untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama di wilayah Nagrag Lembang.


Editor : Doni Ramdhani