Angka Kemiskinan Turun Naik, Dinsos Kabupaten Cirebon Terus Verifikasi Data

Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Iis Iskandar mengaku pihaknya terus melakuka upaya menekan angka kemiskinan.

Angka Kemiskinan Turun Naik, Dinsos Kabupaten Cirebon Terus Verifikasi Data
INILAHKORAN, Cirebon- Pemkab Cirebon terus berupaya memecahkan persoalan tentang kemiskinan yang jumlahnya semakin turun naik.
 
Tercatat, saat ini jumlah angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon mencapai 1,7 juta jiwa.
 
Artinya, angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon, setengahnya dari total jumlah penduduk yakni 2,2 juta jiwa.
 
Kepala Dinsos Kabupaten Cirebon Iis Krisnandar, Senin 15 November 2021 mengaku segala upaya telah dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan.
 
 
Salah satunya melakukan pendataan dengan cara verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang selama ini menjadi persoalan dalam pendistribusian bantuan. 
 
"Kalau sudah ada pendataan yang baik dan seluruhnya sudah terverifikasi dan validasi,  bantuan sosial yang diberikan akan tepat. Ini juga meminimalisir penyimpangan pendistribusian," kata Iis Iskandar.
 
Menurut Iis Iskandar verifikasi dan validasi sangat diperlukan dalam upaya membentuk kerangka arah kebijakan untuk mengentaskan kemiskinan.
 
 
Dari masing-masing SKPD yang dikomandoi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), kata Iis Iskandar bisa mengarahkan program akselerasi percepatan pengentasan kemiskinan.
 
"Jika ingin ada kebijakan yang terarah maka harus diperbaiki DTKS nya. Cara pengentasan kemiskinan juga harus melalui lintas SKPD agar terbentuk akselerasinya," ungkap Iis Iskandar.
 
Iis Iskandar menyebutkan, jumlah kemiskinan, pada bulan Juni lalu sebanyak 1,5 juta jiwa. Sedangkan bulan Agustusnya sebanyak 1,9 juta jiwa.
 
 
Lalu pada bulan September jumlahnya 1,8 juta jiwa dan bulan Oktober kemarin, turun lagi menjadi 1,7 juta jiwa.
 
"Setiap bulan kita terus lakukan verifikasi dan validasi. Ini supaya nantinya DTKS bisa menghasilnya data yang tepat dan akurat," ucap Iis.
 
Dia menambahkan, banyak persoalan di dalam DTKS. Hal itu karena NIK KTP tidak valid, dan ada juga NIK KTP ganda. Ironisnya, ada juga NIK KTP tidak diketemukan dan ada NIK KTP tidak padan. 
 
 
"Dalam rangka mendapatkan kepastian data untuk DTKS rata-rata persoalannya dari NIK KTP," pungkas Iis.** (maman suharman)
 
 
 


Editor : inilahkoran