Bahas Perubahan Perda, Pansus IX DPRD Jabar Undang Sejumlah Pihak

Panitia Khusus (Pansus) IX Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengundang sejumlah pihak, perwakilan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam rapat dengan pendapat membahas perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2019, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

Bahas Perubahan Perda, Pansus IX DPRD Jabar Undang Sejumlah Pihak
istimewa

INILAH, Bandung – Panitia Khusus (Pansus) IX Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat mengundang sejumlah pihak, perwakilan dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Seluruh Indonesia (PHRI), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam rapat dengan pendapat membahas perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2019, Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.

Anggota Pansus IX Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Raperda. Khususnya tentang Segitiga Rebana, yang tengah gencar dibangun. Sebab, pembangunan tersebut membutuhkan lahan yang luas.

Dia mengaku khawatir, akan berdampak dengan semakin berkurangnya lahan pertanian di wilayah tersebut, karena adanya perluasan pembangunan Segitiga Rebana. Apalagi konsep kawasan industri tersebut dibangun di tengah perkebunan milik PTPN dan Perhutani.

Baca Juga : Selangkah Lagi! Perda Trantibum Linmas Diberlakukan

“Karena ini akan menghancurkan lahan pangan di Jawa Barat. Khususnya di wilayah Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Sumedang. Rebana itu adalah konsep kawasan industri baru di tengah perkebunan milik PTPN dan Perhutani,” ujar Yunandar, akhir pekan lalu.

Yunandar menilai, dengan adanya Segitiga Rebana tersebut dapat mengurangi pasokan kebutuhan pangan daerah, karena lahan pertanian semakin sempit. Sementara menurutnya, kebutuhan pangan dari hasil pertanian dan perkebunan sangat penting bagi Jawa Barat.

“Mengingat kebutuhan dari hasil pertanian dan perkebunan sangat penting. Ini juga harus diperhatikan,” ucapnya. (Yuliantono)     

Baca Juga : Jabar Siapkan Skenario Penyuntikan supaya Vaksinasi COVID-19


Editor : Doni Ramdhani